
Presiden Joe Biden akan mencalonkan mantan kepala eksekutif (CEO) Mastercard Inc., Ajay Banga menjadi Presiden Bank Dunia. Banga, yang juga direktur independen Temasek, Singapura ini dicalonkan untuk memperluas kekuatan keuangan Bank Dunia dalam menghadapi masalah perubahan iklim dan kesehatan masyarakat.
Banga “sudah lebih dari tiga dasawarsa sukses membangun dan mengelola perusahaan-perusahaan global yang menciptakan lapangan kerja dan membawa investasi ke negara-negara berkembang, dan membimbing organisasi melalui periode perubahan mendasar,” ujar Biden dalam pernyataannya, Kamis (23/2).
Saat ini, Banga (63) menjabat sebagai vice chairman di firma investasi AS General Atlantic LP. Sebelumnya, selama 10 tahun Banga menjabat sebagai CEO Mastercard. Dia juga memegang sejumlah posisi di Citigroup Inc., termasuk sebagai CEO kawasan Asia-Pasifik.
Banga juga menjabat sebagai kepala investasi perusahaan induk Exor, yang memegang saham pengendali di klub bola Juventus, serta direktur independen Temasek, perusahaan investasi milik negara Singapura. Banga juga tercatat sebagai anggota Komisi tentang Peningkatan Keaman Siber Nasional dari Presiden Barack Obama, juga anggota Komite Penasehat Kebijakan Perdagangan dan Negosiasi Presiden Obama.
Proses pencalonan resmi untuk mengganti David Malpass sebagai presiden Bank Dunia dibuka pada Kamis pagi, dan Bank Dunia sudah mengisyaratkan pemilihan akhir kemungkinan tidak dilakukan sampai awal Mei. Calon dari Washington biasanya ada di posisi teratas di Bank Dunia, mengingat AS adalah pemegang saham terbesar. Malpass, yang dinominasikan Presiden Donald Trump, pekan lalu secara mendadak mengumumkan pengunduran dirinya pada akhir Juni — sebelum masa jabatannya usai.
Pencalonan ini muncul di saat Bank Dunia dan lembaga kembarannya produk Bretton Woods — Dana Moneter Internasional (IMF) — menghadapi tuntutan yang makin kuat mengucurkan bantuan, di mana 60% negara berpendapatan rendah mengalami atau mendekati kesulitan utang, dan banyak negara berutang ratusan miliar dolar AS.
Selain itu, Menteri Keuangan AS Janet Yellen juga mendesakkan adanya evolusi Bank Dunia dari fokus tradisionalnya memberi pinjaman khusus ke negara untuk fokus juga pada barang-barang global, seperti memerangi perubahan iklim dan pandemic.
Di besarkan di India, Banga memiliki “perspektif unik mengenai peluang dan tantangan yang sedang dihadapi negara berkembang serta bagaimana Bank Dunia dapat mewujudkan agenda ambisiusnya untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan,” papar Biden.
Nama Banga mencuat di luar dugaan, karena tidak muncul di dalam daftar nama-nama yang dinominasikan kalangan analis dalam beberapa hari terakhir. Misalnya Samantha Power, kepala Badan Pembangunan Internasional AS (USAID); dan Ngozi Okonjo-Iweala, yang saat ini menjadi ketua WTO, yang punya dwi-kewarganegaraan Nigeria-AS. Dewan Bank Dunia sendiri pada Rabu (22/2) mengatakan, mereka mendukung kuat wanita untuk mengisi posisi pengganti Malpass.
Pencalonan Banga juga keluar di saat Yellen sedang berada di India untuk menghadiri pertemuan para menkeu dan gubernur bank sentral G20 di Bengaluru, India.
Inisiatif Regional
Banga merupakan pimpinan bersama Kemitraan untuk Amerika Tengah, inisiatif yang diluncurkan Wapres Kamala Harris untuk menggalang dukungan sektor swasta menciptakan lebih banyak aktivitas ekonomi dan lapangan kerja di Amerika Tengah, dengan kontribusi lebih dari 4,2 miliar dolar AS untuk seluruh 50 perusahaan dan organisasi.
Pemerintah Biden yakin Banga bakal memiliki komitmen yang kuat untuk kesetaraan dan inklusi gender, dan dengan pengalamannya tumbuh besar serta berkarir awal di India akan membantunya memberikan perspektif global, kata seorang pejabat senior Biden kepada wartawan.
Jika diangkat oleh Dewan Eksekutif, Banga akan mengisi jabatan Malpass yang ditunjuk pada 2019 oleh Presiden Donald Trump dan dinilai para kritikus tidak bersahabat dengan prioritas iklim Biden dan Yellen. Presiden Bank Dunia berikutnya akan ditugasi mereformasi lembaga yang sudah berusia 80 tahun ini — sebuah proses yang didorong oleh tinjauan G20 yang dirilis tahun lalu dan dipromosikan Yellen.
Rekomendasi lainnya, Bank Dunia didesak untuk mengatasi masalah global dan transnasional, terutama perubahan iklim, dan memperbesar kecukupan modal dengan mengizinkan penyebaran lebih banyak dana serta mengambil lebih banyak risiko, seraya tak lupa dengan peran tradisionalnya mengentas kemiskinan dan membiayai proyek.
Namun, berbagai upaya apapun tetap perlu mempertahankan peringkat kredit Bank Dunia yang AAA dan status sebagai kreditur pilihan, yang memungkinkan pinjaman dengan bunga murah dan di bawah pasar.
Malpass, yang masa jabatannya usai pada April 2024, disoroti pada September setelah tidak mau menjawab pertanyaan apakah emisi buatan manusia menyebabkan perubahan iklim, sehingga memicu tuntutan penggantian dirinya dan buat bank-bank multilateral berhenti membiayai proyek-proyek energi bahan bakar fosil.
Pemilihan Banga menjadi “sinyal jelas keinginan untuk fokus pada model finansial Bank Dunia, dan masih banyak lagi yang bisa dieksploitasi dalam hal berapa banyak pembiayan yang bisa diberikan Bank Dunia serta dengan persyaratan apa,” ujar mantan pejabat keuangan AS, Scott Morris, yang kini di Center for Global Development. “Nominasi ini menunjukkan mereka benar-benar serius untuk menggali sisi finansial,” katanya seperti dikutip Bloomberg.
Para pejabat Depkeu AS telah menyiratkan, meskipun mereka ingin memberi pijaman lebih banyak ke Bank Dunia, namun mengubah penggunaan sumberdaya yang ada saat ini seefisien mungkin jadi prasyarat adanya pemikiran penambahan sumberdaya baru untuk Bank Dunia.
Dewan Eksekutif Bank Dunia menyatakan pada Rabu bahwa penerimaan nominasi dibuka sampai 29 Maret dan setelah itu akan memutuskan sampai tiga nama calon serta melakukan wawancara formal. AI