AS Bisa Hapus 1 Miliar Ton CO2/Tahun

* hanya dengan Dana 130 Miliar Dolar AS

Amerika Serikat diklaim mampu menghilangkan 1 miliar ton karbon dari atmosfer setiap tahunnya pada pertengahan abad ini. Hal itu cukup dengan menggunakan tekonologi yang sudah ada.

Solusi dengan menggunakan hutan, tanah dan buatan manusia dalam tahap-tahap awal pengembangannya bisa menjadikan Amerika mencapai net zero emisi, demikian menurut laporan yang dibuat Lawrence Livermore National Laboratory, Senin (11/12), yang menjabarkan peta jalan untuk menarik CO2 dari atmosfer.

Penghapusan dan penyimpanan karbon biomassa (BiCRS) mencapai sekitar 70% dari potensi penghapusan karbon AS, atau kira-kira mencapai 700 juta ton/tahun, kata Jennifer Pett-Ridge, penulis utama yang juga staf ilmuwan senior di lab tersebut. BiCRS — dibaca ‘bikers’ — melibatkan pengumpulan limbah padat perkotaan dan sisa-sisa hutan yang telah menyerap CO2 dari udara dan kemudian dipakai untuk membuat berbagai produk seperti hidrogen, biogas dan arang.

Terkait BiCRS, “ilmu sains-nya sudah benar-benar matang,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa AS punya cukup limbah biomassa untuk melakukan hal ini dan prosesnya juga jelas. Yang belum ada hanyalah soal pendanaan untuk membangun berbagai fasilitas yang mampu mengubah limbah-limbah tersebut menjadi materi-materi baru yang efektif untuk mengunci CO2.

Guna mencapai kapasitas penghapusan karbon 1 miliar ton/tahun dengan menggunakan BiCRS dan metode lainnya bisa, maka dibutuhkan dana 130 miliar dolar AS, kata laporan itu. Angka itu, katanya, hanya setara dengan 0,5% PDB Amerika saat ini atau kurang dari jumlah yang dibelanjakan Amerika untuk mengelola limbah padat tiap tahunnya.

“Ketimbang membuang begitu saja seluruh sampah tersebut ke pembuangan sampah dan membiarkannya mengalami pembusukan serta melepaskan kembali CO2 atau gas metana ke atmosfer, maka ini merupakan kesempatan untuk mendaur-ulang barang-barang kotor yang Anda buang ke tempat sampah dan tak ingin Anda lihat lagi,” papar Pett-Ridge.

Mengandalkan biomassa untuk membantu membersihkan atmosfer dari CO2 sendiri punya banyak risiko. Hal itu antara lain adalah memastikan bahwa yang digunakan benar-benar limbah, bukan misalnya menebang hutan yang sehat yang justru penting untuk menyerap karbon dan memberikan habitat hidup saat utuh berdiri.

Menurut laporan BloombergNEF, sebuah teknik yang melibatkan pembakaran biomassa dan menggunakan teknologi penangkapan karbon yang dikenal dengan BECCS, telah menarik perhatian karena alasan tersebut. Mitigasi risiko akan membutuhkan “kerangka kerja yang ketat untuk mengelola pasok bahan baku.”

Setiap tahunnya, emisi gas rumah kaca global dari pembakaran bahan bakar fosil tidak kunjung menurun — atau bahkan makin lebih buruk, yakni naik seperti yang terjadi pada 2023 ini. Kondisi ini menjadikan dunia harus menghapus miliaran ton CO2 dari atmosfer guna membatasi pemanasan global ke posisi 1,50 Celsius. Dekarbonisasi besar-besaran masih sangat dibutuhkan AS untuk mencapai sasaran emisi nol bersih. Namun, pertumbuhan industri penghilang karbon juga bisa menciptakan lapangan kerja baru untuk 44.000 lebih pekerja, demikian temuan laporan itu. Angka itu lima kali lipat dari jumlah tenaga kerja yang hilang dari industri batubara sejak tahun 1990. AI