Begini Cara Kementan Kembangkan Bawang Merah Ramah Lingkungan

Kebun bawang merah di Kabupaten Kulonprogo

Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Ditjen Hortikultura akan mengembangkan bawang merah ramah lingkungan.

Dirjen Hortikultura Prihasto Setyanto mengatakan akan memberikan dukungan kepada petani dalam untuk memproduksi bawang merah ramah lingkungan.

“Pasar global menuntut produk hortikultura yang berkualitas dan aman konsumsi. Preferensi konsumen sudah mulai mempertimbangkan bagaimana proses produk dihasilkan. Oleh karena itu budi daya ramah lingkungan menjadi suatu keharusan, ” ujarnya, di Jakarta, Rabu (5/8/2020)

Prihasto yang akrab di sapa Anton ini mengatakan walaupun dalam kondisi pandemi Covid-19, pertanian harus maju terus, pangan harus tersedia dan rakyat tidak boleh bermasalah soal pangan.

Bawang merah

Dimulai dari Kulonprogo

Pengembangan bawang merah ramah lingkungan dimulai dari Kabupaten Kulon Progo, yang merupakan salah satu kabupaten sentra bawang merah di DI Yogyakarta. Beberapa kecamatan sentra bawang merah yaitu Kecamatan Sentolo, Panjatan, Lendah, Wates dan Galur.

Aris Nugroho, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulonprogo, mengatakan 2020 Kabupaten Kulon Progo menargetkan lahan bawang merah seluas 700 hektare.

“Sampai dengan bulan Juni, luas tanam  bawang merah sudah mencapai 308 hektare.  Pada tahun  2019 produksi bawang merah di Kabupaten Kulon Progo mencapai 6.135 ton dengan luas areal tanam seluas 616 hektare,” katanya.

Dia menyebutkan untuk mendukung program tersebut, selain perluasan, pihaknya juga akan mengintensifkan pembinaan dan pengawasan terhadap proses penanaman bawang merah, termasuk penerapan budidaya bawang merah ramah lingkungan.

Sri Hartati, PPL Kecamatan Lendah Kabupaten Kulon Progo menyebutkan petani bawang merah di Kecamatan Lendah baru mulai merintis budidaya ramah lingkungan tahun 2020.

Total luas lahan bawang merah di Kecamatan Lendah ada 20 hektare dan sekitar 20% atau 4 hektare mulai merintis budi daya ramah lingkungan di Desa Bumirejo Kecamatan Lendah Kabupaten Kulon Progo

“Kelompok tani  bawang  merah  yang  baru merintis penerapan budidaya ramah lingkungan adalah Kelompok Tani Setyo Tuhu di Dusun Bonosoro Desa Bumirejo, Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta,” pungkas Sri.

Sementara Ngadiran Petugas  Pengendali OPT (POPT)  Kabupaten  Kulon  Progo menjelaskan, penerapan budidaya bawang merah ramah lingkungan  dilakukan dengan memasang likat kuning dan feromon sex untuk monitoring dan menekan populasi hama ulat bawang. Alat yang dipasang sebanyak 20 buah per hektare.

“Termasuk mengaplikasikan pupuk organik pada pemupukan dasar dan menanam tanaman refugia di sekitar lahan untuk meningkatkan jumlah musuh alami, terutama parasitoid dan predator pada pertanaman,” jelas dia.

Sampai saat ini OPT yang menyerang tanaman bawang merah hanya ulat bawang (Spodoptera exigua) dengan tingkat serangan yang masih ringan dan masih dapat dikendalikan.

Jamalzen