Perum Bulog mengaku siap menggelontorkan beras dalam jumlah berapapun yang diperlukan untuk kegiatan operasi pasar guna menstabilkan harga komoditas beras di dalam negeri.
“Berapapun yang diminta untuk operasi pasar, kami siapkan,” ujar Direktur Operasional dan Pelayanan Publik (OPP) Perum Bulog, Karyawan Gunarso, usai acara Peluncuran dan Pelepasan Operasi Pasar Cadangan Beras Pemerintah di Wilayah Hukum Polda Metro Jaya, di Jakarta, Kamis (14/12).
Menurutnya, Perum Bulog sebagai operator stabilisasi harga dan pasokan bahan pangan akan melakukan tugas sesuai yang diperintahkan oleh Kementerian Perdagangan.
“Kami akan melakukan tugas sesuai yang diminta Kemendag dan kemudian berkordinasi dengan instansi-instansi terkait seperti Pemerintah Provinsi dan Dinas Perdagangan-Dinas Perdagangan,” ujarnya.
Beras yang digunakan untuk operasi pasar itu, ungkapnya berasal dari cadangan beras pemerintah (CBP) yang ada di gudang Bulog. Saat ini, sudah 25.000 ton beras CBP pemerintah yang dilepas ke pasar untuk tujuan operasi pasar (OP) yang digelar pemerintah sejak 10 Oktober 2017 lalu.
Sementara itu Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Tjahya Wijayanti yang ikut hadir dalam acara itu, mengatakan, pemerintah menggencarkan gerakan stabilisasi barang kebutuhan pokok menjelang Hari Besar Keagamaan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018. Gerakan ini dilancarkan melalui operasi pasar guna memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Inti dari gerakan ini adalah memberikan kemudahan bagi masyarakat luas untuk mendapatkan bapok dengan harga yang wajar. Sudah merupakan kewajiban pemerintah mendekatkan diri kepada masyarakat, sehingga masyarakat tidak perlu memikirkan kondisi harga barang,” ucap Tjahya.
Sementara itu, Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Purwadi Arianto menyampaikan bahwa selain melakukan tugas pengamanan, Kepolisian RI juga membantu sepenuhnya kebijakan pemerintah dalam hal menjaga stabilitas harga. “Kami mengadakan kegiatan di 11 Polres kecuali Polres Bandara Soeta dan KP 3,” imbuhnya.
Dalam gerakan stabilisasi harga bapok ini beras akan dijual dengan harga Rp40.000 per 5 kilogram, gula pasir Rp12.500 per kilogram, dan minyak goreng Rp11.000 per liter.Buyung