Puslitbang Hasil Hutan KLHK Ditetapkan Sebagai Pusat Riset Unggulan

Kepala P3HH Badan Litbang dan Inovasi Kementerian LHK Dwi Sudharto menerima penghargaan Pusat Unggulan Iptek (PUI) Pemanfaatan Hasil Hutan Tropis Tahun 2018-2020. dari Menristekdikti Mohamad Nasir, dalam acara Apresiasi Lembaga Litbang Tahun 2017, di Auditorium Gedung II BPPT, Jakarta, Rabu (13/12/2017).

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menetapkan Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan (P3HH), Badan Litbang dan Inovasi (BLI) Kementerian LIngkungan Hidup dan Kehutanan sebagai Pusat Unggulan Iptek (PUI) Pemanfaatan Hasil Hutan Tropis Tahun 2018-2020.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menristekdikti H. Mohamad Nasir, kepada Kepala P3HH, Dwi Sudharto dalam acara Apresiasi Lembaga Litbang Tahun 2017, di Auditorium Gedung II BPPT, Jakarta, Rabu (13/12/2017).

Dwi Sudharto berharap, prestasi ini dapat semakin meningkatkan kinerja di bidang lingkungan hidup dan kehutanan, untuk mendukung kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan. “KLHK berkomitmen untuk terus menghasilkan IPTEK unggulan, dalam menjawab tantangan dan permasalahan lingkungan hidup dan kehutanan saat ini, dan masa yang akan datang,” katanya  usai menerima penghargaan tersebut.

Lembaga litbang yang ditetapkan sebagai PUI akan diberikan insentif selama maksimal tiga tahun, dengan evaluasi setiap tahunnya. Insentif tersebut ditujukan untuk penguatan kelembagaan, pengembangan SDM, pengembangan jejaring, peningkatan kapasitas litbang dan peningkatan penyebarluasan hasil litbang.

Dalam kesempatan ini, Pusat Litbang Sosial Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim, Balai Litbang Teknologi Pengelolaan DAS, dan Balai Litbang Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu, ditetapkan sebagai lembaga yang layak untuk dibina sebagai PUI selama 3 tahun ke depan, bersama dengan 22 lembaga litbang lainnya dari seluruh Indonesia.

Apresiasi Lembaga Litbang merupakan kegiatan tahunan Kemenristekdikti, sebagai apresiasi terhadap lembaga litbang yang berkinerja unggul, serta bagi badan usaha yang telah memanfaatkan hasil-hasil inovasi unggulan dari lembaga litbang. Sebelumnya, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi, dan Pemuliaan Tanaman Hutan Yogyakarta BLI KLHK, juga ditetapkan sebagai PUI Pemuliaan Tanaman Hutan Tropis pada tahun 2016.

Dalam sambutannya, Menristekdikti M. Nasir mengatakan, inovasi menjadi hal yang sangat penting. “Setelah ada inovasi langkah selanjutnya adalah dikomersialisasikan, agar inovasi tersebut bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Oleh karena itu PUI menjadi sangat penting, bagaimana ke depan harus menghasilkan inovasi yang bisa dimanfaatkan oleh industri,” ujar M. Nasir.

Sementara untuk meningkatkan publikasi internasional, Kemenristekdikti mengubah beberapa peraturan terkait kegiatan penelitian. “Research (penelitian) tidak lagi dibayar berdasarkan aktifitas tapi berdasarkan pada output”, lanjut M. Nasir.

Dalam  acara Apresiasi Lembaga Litbang Tahun 2017 itu, P3HH juga menampilkan produk unggulannya yaitu Xylarium Kayu Indonesia, pada acara Gelar Produk Unggulan PUI 2017. Stand ini cukup menarik perhatian pengunjung, terutama dengan hadirnya alat identifikasi kayu otomatis dan batik anatomi kayu. Sugiharto