Daging sapi dari Brasil diperkirakan bakal mengalir lebih banyak ke pasar Indonesia menyusul pengumuman disetujuinya 11 pabrik pengolahan daging lainnya untuk melakukan ekspor.
Pengumuman itu disampaikan Menteri Pertanian Brasil Carlos Favaro pada Rabu (18/1) pekan lalu.
Pabrik pengolahan daging raksasa, Marfrig Global Foods dan Minerva, tercatat di antara perusahaan Brasil yang diizinkan untuk mengekspor daging sapi ke Indonesia.
Tambahan baru perusahaan yang bisa mengekspor daging ke Indonesia terjadi seusai kunjungan misi dagang Brasil ke Indonesia pada September tahun lalu. Dalam misi dagang itu termasuk perwakilan dari Kementerian Pertanian dan BUMN Brazilian Agricultural Research Corporation (Embrapa).
Misi dagang kedua Brasil ke negara-negara Asia Tenggara lainnya juga terjadi pada September itu.
Indonesia, negara dengan penduduk terpadat keempat di dunia, saat ini masih tercatat mengalami wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) serta Lumpy Skin Disease (penyakit kulit berbenjol-benjol) yang menular. Menurut deputi sekretaris perdagangan dan hubungan internasional Kementan Brasil, Fernando Zelner, Indonesia mengalami “permintaan daging yang tidak terpenuhi secara efektif oleh Australia, sang pemasok daging terbesar negara itu.”
Pasar daging impor Indonesia awalnya dibuka untuk daging sapi Brasil pada tahun 2020. Namun, kata Zelner, Indonesia “baru sekarang melihat harga dan [pasokan yang] berkelanjutan” daging Brasil.
“Sejak awal tahun kesepakatan telah dicapai, dan Indonesia sudah mengirim satu delegasi ke Brasil,” katanya seperti dikutip Beef Central.
Pada September 2021, Indonesia bersama dengan China, Mesir dan negara-negara lainnya menerapkan penghentian impor daging sapi asal Brasil menyusul terjadinya dua kasus sapi gila (Bovine Spongiform Encephalopathy atau BSE) atipikal di Brasil.
Selama tahun 2022, Indonesia tidak masuk dalam daftar 10 besar importir daging sapi Brasil, di mana China ada di urutan teratas sebagai importir terbesar.
Meski volume impor daging Brasil ke Indonesia terus meningkat dari tahun lalu, namun jumlahnya di bawah 3% dari total volume impor daging sapi Indonesia. Tahun 2022, Indonesia mengimpor daging sapi dari Australia sebanyak 39.324 ton, sebagian besar daging beku. Angka itu menurun sekitar 5.800 ton atau 13% dibandingkan volume setahun sebelumnya. Namun, Indonesia tetap tercatat sebagai importir jeroan utama dari Australia.
Pemasok daging sapi lainnya ke Indonesia saat ini adalah India (terutama daging kerbau, 27%) Amerika Serikat (8,5%) dan Selandia Baru (8%). AI