Ditjen PSP Kementan Siapkan Strategi Percepat Serapan Anggaran

Direktorat Jenderal (Ditjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) siapkan strategi untuk percepatan serapan anggaran dalam hal kegiatan pendorong pemulihan ekonomi masyarakat.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, pandemi membuat tantangan yang tidak pernah ada di dunia ini. Hal ini akan melampaui semua bentuk krisis yang pernah ada, termasuk krisis pangan.

“Kita bahkan tidak tahu dimana sentrumnya, kalau kemarin krisis ekonomi kita tahu sentrumnya ada di mana. Dari mana sebuah proses sekarang ini kita nggak tahu apa hari ini atau besok, karena itu menjadi tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia yang 270 juta orang dengan 17.000 pulau lebih,” ujar Mentan SYL.

Mentan SYL meminta kepada jajarannya jangan sampai salah dalam menerapkan mekanisasi pertanian. Menurut dia, perannan Ditjen PSP sangat penting dalam mencegah terjadinya krisis pangan.

“Mekanisasi dan teknologi menjadi penting, tahun ini dan tidak lagi hanya dengan bantuan-bantuan. Mekanismenya kita ubah dan diperbaiki,” katanya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy menerangkan, strategi lembaganya sebagai salah satu direktorat jenderal yang mempunyai alokasi anggaran besar 30% dari total anggaran Kementan, harus bisa menjadi penopang utama terkait dengan dukungan infrastruktur pertanian.

“Kita harus punya strategi dan langkah-langkah yang harus cepat bisa melakukan realisasi kegiatan dan pelaksanaan pelaksanaan fisik di lapangan. Karena kita tahu bahwa sekarang salah satu faktor utama terkait dengan pemulihan ekonomi masyarakat adalah belanja negara,” katanya.

Dia mengatakan, pihaknya harus bisa pastikan kegiatan-kegiatan PSP ini bisa direncanakan, dirancang dari awal supaya proses pelaksanaan kegiatannya tidak menumpuk di akhir tahun.

Untuk itu dilakukan sinergi kerja sama, pusat dengan daerah agar bisa melakukan jadwal, pelaksanaan yang sudah dilakukan dari awal, proses penentuan Calon Lokasi Calon Petani (CPCL), penyiapan usulan anggaran yang sudah dilakukan melalui proposal yang sudah disusun.

“CPCL harusnya usaha ada, perangkat administrasi sudah ada, nonteknis sudah kita siapakan sehingga pelaksanaannya bisa dipercepat dan bisa segera untuk bisa mendukung peningkatan produksi,” paparnya.

Sekretaris Direktorat Jenderal PSP, Gunawan menambahkan, kegiatan PSP ada unsur padat karya, bisa menjadi lapangan pekerjaan, memberikan penghasilan tambahan kepada kelompok tani, dalam kondisi pandemi yang menerpa negara Indonesia.

“Proritas utamanya sudah pasti tata reboisasi irigasi yang mempengaruhi reproduksi. Aspek proritas berikutnya adalah pengembangan food estate suatu kawasan baru untuk menjadi penghasil produksi pertanian. Rambu-rambu sudah pasti, jadwal strategi pelaksanaan harus pasti, pelaksanaan kegiatan harus dengan pedoman teknis, yang pasti disiplin dalam pelaksanaan, perencanaan dan pelaporannya harus dilaporkan dengan baik,” katanya.

Jamalzen