Ekonomi Kreatif Lewat Lomba Burung

Lomba Burung Berkicau Walikota Cup Yogyakarta

Event akbar Kicau Mania Yogyakarta, sukses digelar di halaman Balaikota Yogyakarta, Minggu (14/10/2018) Event bergengsi Lomba Burung Berkicau Walikota Cup IV Yogyakarta diikuti lebih  dari 800 peserta. Acara ini menjadi bagian dari rangkaian HUT Kota Yogyakarta yang ke 262.

Suksesnya acara lomba kicau biurung mania ini berkat kreativitas  Asmo Nugroho atau dikenal sebagai  Hoho dari  BODEM (Bolo Ocehan Demangan) beserta tim. Selaku ketua panitia  Hoho, bekerja keras, agar ajang ini menjadi ajang silaturahmi yang bisa merangkul semua pelaku dan pecinta burung, Yogyakarta

Salah satu gebrakan Hoho adalah dengan menjual tikel lomba yang sangat murah. Biasanya biaya pendaftaran untuk kontes semacam ini bisa mencapai ratusan ribu. Namun dalam lomba ini hanya memerlukan biaya pendaftaran Rp40.000 dan Rp50.000.

Hoho menjelaskan, lomba ini dibagi menjadi dua kategori. Untuk kelas tingkat Walikota terdiri dari 12 kelas. Sedangkan untuk tingkat Jogja Istimewa terdiri dari 8 kelas.

“Supaya pemain  burung yang ada di Yogya khususnya, bisa terangkul semua, salah satu caranya kita membikin harga tiket semurah mungkin,” ujar Hoho.

Peminat lomba pun melimpah dan antusias. Salah satunya Lilik, kicau mania dari Code Yogyakarta. Lilik termasuk pemain yang sudah sering ikut lomba. Burungnya juga sudah sering juara. “Tiket ini murah. Semoga momen seperti ini bisa terus ada,” ujar Lilik.

pelepasan burung secara simbolik dalam Lomba Burung Berkicau Walikota Cup IV Yogyakarta.

Destinasi Wisata

Lomba Kicau Mania Yogyakarta ini juga diharapkan bisa menjadi destinasi wisata. Hal ini dinyatakan Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi saat membuka lomba. “Kegiatan ini juga bisa dijadikan destinasi wisata, asalkan agendanya rutin diadakan dan saya berharap semoga kegiatan semacam ini bisa berlangsung secara terus menerus. Supaya teman-teman penggemar burung punya wadah untuk berkumpul,” ujar Heroe

Heroe menjelaskan, selain destinasi wisata, kegiatan semacam ini juga diharapkan bisa menumbuhkan ekonomi kreatif di masyarakat. Dia meminta agar kegiatan semacam ini dikemas dengan standar ekonomi kreatif. Tujuannya agar bisa meningkatkan pendapatan dan mendorong pertumbuhan ekonomi di masyarakat.

Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kota Yogyakarta,  Sugeng Darmanto mengatakan dalam event tersebut menyelenggarakan dua kelas dengan 20 kategori. Semua tahapan event tersebut telah dikoordinasikan dengan BKSDA DIY sehingga berjalan sesuai aturan yang berlaku.

“Kami juga menghadirkan komunitas pecinta satwa seperti burung, sugar glider, iguana dan lain-lain sekaligus memberi edukasi kepada masyarakat,” jelasnya

Event ini memang bisa dijadikan salah satu wisata, karena dalam even ini BODEM sebagai penelenggara juga menggandeng FOREST (Forum Edukasi Satwa Dan Tanaman), untuk menggelar expo satwa. Jadi tidak hanya lomba kicau burung, tetapi juga ada expo binatang excotic, pameran sekaligus edukasi binatang eksotik yang mana masyarakat juga dikenalkan dengan berbagai jenis satwa.

Anna Zulfiyah