Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menyatakan pentingnya dilakukan gerakan cepat untuk mengatasi persoalan hama
“Masalah hama sangat penting, beberapa hari terakhir mendengar serangan hama pemerintah melakukan gerakan cepat. Sehingga bisa ditangani dengan baik,” kata Amran saat acara Antisipasi Hama Dan Penyakit Tanaman Serta Dampak Perubahan Iklim, di Jakarta, Senin (5/9/2017).
Amran menambahkan, untuk mengantisipasi serangan hama khususnya terhadap tanaman padi, dibentuk tim khusus guna mengawal sampai Desember dan hingga musim panen berakhir. Langka preventif dilakukan demi pencegahan secara dini.
“Arahan Pak Presiden membentuk tim untk mengawal tanaman sampai bulan Desember dan seterusnya. Pemerintah melakukan preventif harus mencegah serangan itu sejak awal. Harus koordinasi karena hama dapat menyebabkan kehilangan cukup besar,” jelasnya.
Kata Amran, data yang dihasilkan di lapangan dari seluruh Indonesia serangan hama hanya 63.075 hektar (ha) atau 0,4%. Sedangakan ambang batasnya sebesar 5%. Meski demikian, berapapun besar serangan tersebut harus ditangani dengan serius.
“Kenyataan lapangan pemerintah sudah mendata seluruh Indonesia serangan hanya 63 ribu ha (0,4%) ambang batas untuk hama 5%. Masih jauh di bawah ambang batas tapi tidak boleh lengah pemerintah ingin preventif dan serius menangani hal ini,” ungkapnya.
Amran menambahkan, dengan gerak cepat untuk mengatasi serangan hama, maka proses tender yang memakan waktu hingga 3 bulan tidak perlu dilakukan. Dia juga menyatakan Pemerintah Daerah bisa menghubungi Pemerintah pusat jika tidak memiliki anggaran untuk mengantisipasi serangan hama.
“Kalau serangan hama pemerintah bergerak cepat jangan tender 3 bulan ini gunanya perubahan regulasi. Hama bisa kita atasi baik di Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, NTB ini di kawal betul. Kalau kabupaten tidak punya anggaran cepat informasikan bila perlu revisi anggaran. Kalau hama nggak usah surat-suratan langsung telpon ajudan saya,” pungkasnya. Sabrina