KPH-Masyarakat Kelola Ekowisata Secara Kolaboratif

Hutan Mangrove di KPH Banawa Lalundu, Sulawesi Tengah

Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Banawa Lalundu, Sulawesi Tengah, berkolaborasi dengan masyarakat dalam mengelola hutan mangrove seluas 5 hektare untuk ekowisata.

Kepala KPH Banawa Lalundu Susanto Wibowo menyatakan, langkah tersebut diharapkan bisa menjaga kelestarian hutan mangrove sekaligus memberi dampak pada kesejahteraan masyarakat.

“Akan ada bagi hasil antara KPH dengan masyarakat yang besarnya ditentukan berdasarkan kesepakatan bersama atas penerimaan dari ekowisata,” kata Susanto usai peresmian ekowisata mangrove di Kelurahan Kabonga Besar, Kecamatan Banawa, Kota Donggala, Senin (4/9/2017).

Hadir dalam kesempatan tersebut Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hutan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Rufi’ie dan Penasihat Senior Menteri LHK Chalid Muhammad.

KPH Banawa Lalundu bekerja sama dengan Kelompok Tani Hutan (KTH) Gonenggati Jaya. Uniknya, anggota KTH tersebut umumnya adalah pemuda.

Ketua KTH Gonenggati Jaya Yurianto menyatakan, keterlibatan pihaknya berawal dari kepedulian akan kelestarian ekosistem hutan mangrove. “Hutan mangrove memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia,” katanya.

Manfaat itu diantaranya adalah sebagai penahan abrasi, menjadi tempat pemijahan berbagai biota bernilai ekonomis, dan menyediakan oksigen.
Yurianto menyatakan, berangkat dari kepedulian akan hutan mangrove itu pengembangan infrastruktur ekowisata dilakukan secara swadaya. Sugiharto