Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, menawarkan kalangan investor untuk berinvestasi di kebun kakao dan pabrik pengolahan kakao.
“Lahan di Padang Pariaman sangat cocok untuk usaha kebun kakao,” ujar Bupati Padang Pariaman, Ali Mukhni, di sela peringatan Hari Kakao Nasional di Jakarta, Selasa (05/09/2017).
Menurut Bupati Ali Mukhni, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Asosiasi Industri Kakao Indonesia, kakao yang ditanam di wilayah Kabupaten Padang Pariaman meruoakan yang terbaik mutunya di Indonesia.
“Berdasarkan penelitian, kakao yang ditanam di wilayah kami memiliki kadar lemak paling tinggi dibandingkan daerah lainnya,” ujar Mukhni.
Saat ini, di wilayah Kabupaten Padang Pariaman terdapat kebun kakao seluas 20.000 hektar yang tersebar di seluruh nagari di kabupaten itu.Sebagian besar kebun kakao itu dikelola oleh penduduk desa.
” Dengan lahan yang masih luas. Kami menawarkan investor untuk menanamkan investasinya di kebon kakao di wilayah kami,” ujarnya.
Diakui saat ini sudah ada investor asal Malaysia yang berniat menanamkan investasinya di kebun dan industri pengolahan kakao. Saat ini sedang dalam proses perizinan.
Selain investor swasta, Ali Mukhni juga mengungkapkan kalau Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian akan membangun pabrik pengolahan kakao di wilayah itu.
“Kami sudah menyediakan lahan seluas lima hektar untuk pembangunan pabrik yang akan dimulai tahun 2018 itu,” ucapnya.
Bupati Ali Mukhni menyambut baik upaya Kemenperin membangun pabrik pengolahan kakao itu karena petani kakao tak perlu jauh-jauh untuk menjual hasil panen kakaknya.
Selama ini petani menjual hasil panen kakaonya ke Malaysia karena kalau dijual ke wilayah Jawa atau Sulawesi, jaraknya lebih jauh.
“Dengan adanya pabrik kakao di wilayah kami, maka nilai tambah yang diperoleh dari usaha kebun kakao menjadi lebih besar lagi,” papar Ali Mukhni. Buyung