Grup APRIL Luncurkan Komitmen Keberlanjutan 2030, Seperti Apa?

Kegiatan The Fascinating World of Forestry (TFWoF), sebuah program edukasi interaktif kehutanan pertama di Indonesia yang ditujukan bagi kalangan pelajar yang diselenggarakan oleh produsen bubur kayu dan kertas, Grup APRIL (foto istimewa)

Produsen bubur kayu dan kertas terintegrasi, Asia Pacific Resources International Limited (APRIL) merilis “APRIL 2030” sebuah komitmen keberlanjutan yang diklaim berisi serangkaian aksi nyata yang akan berkontribusi positif terhadap iklim, alam dan pengembangan masyarakat dalam 10 tahun ke depan.

“Kami berkomitmen menjalankan aksi nyata dan bertransformasi lebih lanjut dalam satu dekade mendatang, sebagaimana kami memiliki peranan untuk mendukung tercapainya ekonomi rendah karbon dan berkontribusi positif untuk iklim, alam dan masyarakat,” kata Anderson Tanoto, Direktur Royal Golden Eagle (RGE), yang memayungi Grup APRIL saat rilis APRIL 2030 secara daring di Jakarta, Selasa (17/11/2020).

Ada empat komitmen inti dalam APRIL 2030. Pertama, Iklim Positif. Komitmen ini mencakup aksi-aksi berbasis sains untuk mengurangi emisi karbon secara drastis, termasuk mencapai nol emisi karbon bersih dari penggunaan lahan dan mengurangi karbon emisi produk hingga 25%.

Kedua, Lanskap yang berkembang. Komitmen ini mencakup sejumlah target untuk memajukan konservasi dan keanekaragamanhayati dengan mengedepankan pendekatan proteksi-produksi Grup APRIL. Salah satunya memastikan tidak adanya net zero loss di kawasan yang dilindungi.

Ketiga, Kemajuan Inklusif. Komitmen ini mencakup langah-langkah kongkrit untuk memberdayakan masyarakat melalui serangkaian inisiatif transformatif khususnya pada aspek pelayanan kesehatan, edukasi dan kesetaraan gender. Salah satu targetnya memerangi kemiskinan ekstrem dalam radius 50 km dari kegiatan operasional di Pangkalan Kerinci, Provinsi Riau.

Keempat, Pertumbuhan Yang Berkelanjutan. Komitmen ini bertujuan mengembangkan bisnis APRIL secara berkelanjutan melalui diversifikasi, sirkularitas, dan produksi yang bertanggung jawab.

Anderson menuturkan, aksi nyata untuk merealisasikan komitmen APRIL 2030 ditandai dengan diskusi lanjutan dengan Wildlife Conservation Society (WCS) untuk mendukung perlindungan satwa liar dari perdagangan ilegal di Indonesia.

Grup APRIL juga telah membangun Eco-Research Camp di Semenanjung Kampar, Riau  sebagai tempat penelitian pengelolaan gambut tropis.

Selain itu, Grup APRIL juga menjalin kemitraan dengan Science-Based Target Initiative (SBTi) dan akan bekerjasama untuk menetapkan target pengurangan emisi berbasis sains yang selaras dengan kriteria penetapan target SBTi.

Menurut Anderson sebagai bagian dari komitmen untuk pengurangan emisi karbon, Grup APRIL berencana untuk memasang pembangkit listri tenaga surya berkapasitas 20 MW di lokasi operasional mulai tahun 2021 dan selesai pada tahun 2025.

“Ini akan menjadikan APRIL sebagai perusahaan swasta dengan pembangkit listrik panel surya terbesar di Indonesia,” katanya.

Grup APRIL juga memperluas komitmen konservasi dan restorasi hutan dengan menyisihkan dana dari tiap ton kayu yang digunakan dalam produksi untuk membiayai investasi di bidang lingkungan sebesar 10 juta dolar AS per tahun.

Sugiharto