Belantara Foundation menggandeng perusahaan Jepang, ASKUL Corp., Marubeni Flx, Asia Pulp & Paper Japan Ltd. (APPJ) melakukan restorasi hutan di kawasan Tahura Sultan Syarif Hasyim (SSH), Giam Siak Kecil-Bukit Batu, Provinsi Riau.
Turut terlibat dalam kegiatan tersebut perusahaan nasional APP Sinar Mas.
Inisiatif tersebut dilaksanakan bersama bersama Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Riau, serta Kesatua Pengelolaan Hutan produksi Minas Tahura.
Untuk mendukung kegiatan restorasi Tahura SSH dilakukan penanaman simbolis, tanaman balangeran (Shorea balangeran) dan meranti bunga (Shorea leprosula) yang termasuk pohon langka, Selasa 28 Februari
Turut hadir pada kegiatan penanaman simbolis kali ini Sekretaris DLHK Provinsi Riau, Setyo Widodo; Kepala KPHP Minas Tahura, Matnuril; Direktur Eksekutif Belantara Foundation, Dolly Priatna; Presiden dan CEO ASKUL Corp., Akira Yoshioka; Presiden dan CEO Marubeni FLX, Naoki Obinata; Representative Director APPJ, Tan Ui-Sian; dan Chief Sustainability Officer APP Sinarmas, Elim Sritaba.
Dolly Priatna mengungkapkan telah mulai melakukan penanaman di Tahura SSH sejak pertengahan tahun 2022.
“Kami memilih Tahura SSH sebagai area program pemulihan hutan dalam rangka mendukung Provinsi Riau dalam upayanya berkontribusi ke dalam pemenuhan Nationally Determined Contribution (NDC) Pemerintah Indonesia untuk pengurangan emisi gas rumah kaca di Pulau Sumatera,” katanya
Dolly yang juga pengajar di Sekolah Pascasarjana Universitas Pakuan menjelaskan pendekatan kolaborasi multi pihak dalam aktivitas restorasi sesuai dengan misi dari UNSDGs yaitu No one left behind dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Tahura SSH merupakan kawasan hutan konservasi yang berada di wilayah Kampar, Siak, dan Pekanbaru, Provinsi Riau.
Tahura SSH memiliki keanekaragaman spesies flora dan fauna yang cukup tinggi. Sedikitnya terdapat 127 spesies tumbuhan asli di kawasan hutan tersebut, 42 spesies burung, 4 spesies reptilia, dan 16 spesies mamalia. ***