Harga Cabe Melonjak, Petani Cipanas Senang

Masyarakat yang tinggal di sekitar RER dibina dan didampingi untuk memanfaatkan lahan mereka tanpa membakar, sebagai metode alternatif persiapan lahan untuk dapat menghasilkan tanaman pangan, seperti cabai merah. (foto: RER)

Awal tahun 2021 diwarnai suka cita oleh petani di Cianjur-Jawa Barat. Pasalnya harga cabe keriting merangkak hingga Rp 45.000/kg. Dengan biaya produksi Rp 15.000/kg di musimpenghujan,  petani merasa lega karena memperoleh keuntungan yang bisa menutupi biaya produksi sayuran lain yang dipanen sebelumnya.

Kepada Agro Indonesia, Ketua Gapoktan Taruna Mekar, Desa Cipendawa, Kecamatan Pacet, Cianjur, Samsul Arif menyatakan, harga cabe keriting saat ini masih fluktuatif Rp.32.000- Rp 45.000/ kilogram. Bagi petani di Cipanas harga ini sudah membuat petani suka cita, Mengingat, dengan biaya produksi Rp 15.000/kilogram pada musim penghujan seperti saat ini, petani bisa mengantungi keuntungan yang lumayan untuk menutupi kerugian yang dialami sebelumnya karena harga sayuran yang anjlok.

“Gapoktan Taruna Mekar, kini mengelola budidaya cabe keriting seluas 4 ha. Dari 1 batang tanaman rata-rata berproduksi 1-1,5 kg cabe keriting sehingga petani bisa bernafas lega. Untuk pemasaran selain dikirim ke industri juga pasar induk di Kramat Jati dan Senen Jakarta, selain untuk pemasaran lokal Jawa Barat.” ujar Samsul bersemangat.

Menurut Samsul, yang pernah menimba ilmu budidaya tanaman di Jepang selama 3 tahun,  tanaman cabe termasuk tanaman semusim yang tergolong dalam suku  Solonaceae.  Cabe memiliki banyak kandungan gizi dan vitamin, diantaranya kalori, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, vitamin A, B1 dan vitamin C. Sari cabe merupakan penguat semua organ tubuh termasuk jantung, memperlancar peredaran darah serta dapat menambah kesuburan.

“Cabe dapat tumbuh pada ketinggian 100 – 1000 m dpl. Derajat keasaman (pH) tempat tumbuh adalah berkisar antara 5,5 – 5,6 dengan pH optimum 6,0 – 6,5. Tanaman cabe menghendaki pengairan yang cukup. Suhu optimum untuk pertumbuhan berkisar antara 21 – 28C. suhu malam yang lebih rendah daripada 15,5C dapat mengakibatkan gugurnya bunga cabe, bahkan pada suhu yng lebih rendah daripada 13C pertumbuhan tanaman dapat terhenti,” jelasnya.

Cabe merah keriting. Kata Samsul, merupakan salah satu komoditas yang sangat menjanjikan. Terkadang pada waktu tertentu harga cabe merah keriting bisa melambung sangat tinggi seperti saat ini.

Budidaya cabe merah keriting memang tidak mudah karena harus berhadapan dengan harga yang fluktuatif, cuaca yang tidak menentu dan terkadang sangat mudah terserang hama. Di sisi lain biaya produksinya juga sangat tinggi.

Oleh karena itu, menurut Samsul jika berbudidaya harus menanam dan merawat cabe keriting dengan baik dan benar. Hal ini karena tanaman cabe berasal dari Benua Amerika yang beriklim subtropis dan tropis. Kemudian menyebar ke berbagai penjuru dunia termasuk Indonesia. Tanaman cabe dapat tumbuh didataran rendah maupun dataran tinggi. Sehingga untuk memperolah hasil optimal, ada beberapa faktor yang mempengaruhinya. Ada 2 faktor utama yang harus diperhatikan yaitu masalah iklim dan jenis tanah.

“Tanaman cabe merah keriting dapat tumbuh di dataran rendah maupun pegunungan yang tingginya mencapai 2000 meter di atas permukaan laut. Iklim yang paling cocok untuk budidaya cabe merah adalah iklim tropis yang bersuhu lembab. Suhu yang baik sekitar 16 sampai 23 derajat celcius. Kemudian masalah tanah, sebenarnya hampir semua jenis tanah bisa digunakan untuk bertanam cabe merah keriting. Bisa tanah yang kaya organik, gembur, subur, tidak mudah menggenang dan tidak mudah terserang penyakit. pH-nya sekitar 5.5 sampai 6.8,” tutur Samsul. Shanty