Cerdas dan pintar, sudah pasti. Komunikatif, ramah dan humoris adalah kekuatan lain yang ada dalam diri dokter hewan, Hizriah Alief Jainudin. Tanpa banyak menggunakan bahasa ilmiah, Alief demikian akrab disapa ini mampu menjelaskan dengan bahasa populer yang mudah dicerna.
Ditemui di kantornya, Pusat Kesehatan Hewan Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Alief ikut prihatin dengan kasus hewan-hewan yang berkeliaran di jalanan hingga merebak kembali isu rabies. Member Asian Veterinary Opthalmologis dan Asosiasi Dokter Hewan Praktisi Hewan Kecil ini pun mengingatkan kita untuk selalu hati-hati berinteraksi dengan hewan liar. Termasuk berpikir matang jika ingin memelihara hewan.
“Jangan sembarangan untuk memeluk hewan liar atau pun berinteraksi dengan hewan yang ada di luar,” ujar Alief kelahiran Jakarta, 31 Desember 1991.
Alief yang mendalami ilmu kesehatan mata (optalmologi) dan feline internal medicine ini berharap manusia, hewan piaraan dan hewan liar bisa berdampingan dengan sehat dan aman.
Untuk mengetahui komitmen dan risiko berdampingan dengan hewan, berikut bincang-bincang Agro Indonesia dengan dokter hewan jebolan Universitas Gadjah Mada (UGM) 2013 dan master of science UGM 2015 ini beberapa waktu yang lalu.
Sebelum terlanjur memelihara hewan, komitmen apa yang harus kita miliki?
Untuk memelihara hewan, kita akan terikat komitmen atau tanggung jawab seumur hidupnya. Berkomitmen merawat hewan sebaik mungkin dari kecil hingga tua dan sampai hewan tersebut berpulang. Hewan yang masih kecil memang terlihat lucu dan menarik, tetapi sebagai pemelihara hewan tidak boleh hanya melihat dari segi kelucuan. Tapi berkomitmen penuh merawat sampai usia tua dan tidak menerlantarkan hewan tersebut dalam kondisi yang sedang tidak baik atau pun dalam usia tua. Dan ketika sakit pun kita harus benar-benar mengobati hewan tersebut atau mempercayakan perawatan di klinik hewan yang dipercaya.
Pertama, kita harus memiliki niatan yang tulus untuk memelihara hewan dan benar-benar mencintai hewan serta mau mencurahkan kasih dan sayang kita ke hewan. Serta paham animal welfare diantaranya yaitu hewan harus bebas dari rasa lapar dan haus. Bebas dari sakit dan luka. Bebas dari rasa tidak nyaman dan takut. Bebas menunjukkan perilaku alamiahnya.
Jadi bukan hanya sekedar rasa keinginan yang melatar belakangi memiliki hewan peliharaan. Tanggung jawab yang harus dipenuhi adalah bersedia mengeluarkan biaya lebih untuk kebutuhan nutrisi dan kesehatan hewan. Karena yang kita ketahui bersama untuk pemeliharaan hewan membutuhkan cost yang tidak sedikit.
Bersedia mengeluarkan waktu untuk bermain bersama dengan hewan kesayangan, dikarenakan hewan peliharaan kadang hanya memiliki kita sebagai pemilik untuk teman bermain. Sehingga waktu bermain antara owner dan hewan menjadi sangat berarti.
Apa untung ruginya memelihara hewan?
Tujuan untuk memelihara hewan tentunya adalah untuk memberikan kasih sayang kepada hewan. Karena hewan tersebut juga merupakan bagian dari keluarga, selayaknya mengadopsi “anak”. Mengadopsi hewan di rumah tentunya tidak dapat dipandang dari segi material dan sama sekali tidak menguntungkan secara ekonomi.
Keuntungan memelihara hewan yang didapatkan hanya secara tidak langsung dalam kajian ilmiah psikologi juga telah dinyatakan pemeliharaan hewan dapat mengurangi stres, karena setiap hari dapat berinteraksi dengan hewan kesayangan yang lucu. Terlebih lagi untuk masyarakat yang menghabiskan hampir separuh waktunya untuk bekerja.
Tapi dibalik itu semua, yang harus kita dihadapi pengeluaran materi yang tidak sedikit untuk pembelian pakan hewan, produk-produk aksesoris hewan, keperluan grooming, vaksinasi dan pengobatan hewan.
Apa saja langkah-langkah memelihara hewan yang tepat?
Pertama, sudah mengetahui resiko dan keuntungan memelihara hewan serta memiliki niatan yang tulus untuk memelihara/mengadopsi hewan. Kedua, memberikan nutrisi yang sesuai yang direkomendasikan oleh dokter hewan dengan pola makan dan jenis makanan yang dianjurkan dan nbsp serta kebutuhan lainnya seperti vitamin. Ketiga, rutin melakukan vaksinasi, pemberian obat cacing dan tetes kutu serta pengecekan kesehatan berkala ke dokter hewan terdekat. Keempat, memandikan dan grooming rutin, setidaknya 2 kali dalam 1 bulan untuk menjaga kondisi kulit dan rambut hewan tetap baik dan bersih. Kelima, memberikan tempat yang layak untuk hewan tinggal. Bebas dari panas dan hujan. Tidak lembab dan harus selalu bersih. Keenam, memberikan kebebasan hewan untuk bebas berekspresi sesuai dengan sifat alamiahnya. Ketujuh, tidak menyakiti hewan dan menimbulkan rasa takut pada hewan peliharaan.
Hewan liar seperti kucing banyak seliweran diantara kita. Apa kita aman hidup berdampingan dengan mereka?
Kucing yang berseliweran di jalanan tergantung jenis kucing yang berseliweran di jalanan seperti apa. Kalau kucing yang dipelihara dengan baik dan sudah mendapatkan perawatan dengan baik tentunya tidak akan menimbulkan masalah bagi kita. Tetapi apabila kucing yang berseliweran merupakan hewan liar tentunya menjadi masalah. Untuk hewan liar sendiri tidak ada yang dapat menjamin status kesehatannya karena tidak diberi vaksinasi yang memadai, tidak dilakukan pemberian obat cacing dan tidak dimandikan secara rutin.
Sedangkan virus seperti rabies masih berpotensi menularkan ke manusia melalui gigitan kucing. Ada juga toxoplasma dan helmithiasis/cacingan yang juga dapat menular melalui kotoran kucing yang tidak dipelihara secara layak dan tentunya juga dapat menularkan penyakit ke manusia.
Penyakit kulit seperti ringworm/dermatophytosis dan scabiosis juga menular pada kucing melalui kontak langsung dengan manusia. Tentunya akan menjadi masalah kesehatan untuk manusia.
Apa yang harus dilakukan orang awam jika terjadi wabah rabies pada hewan?
Yang harus dilakukan jangan sembarangan untuk memeluk hewan liar atau pun berinteraksi dengan hewan yang ada di luar. Laporkan kepada petugas kesehatan hewan setempat, apabila ada kucing yang tidak berpemilik. Apabila ditemukan tanda-tanda hewan yang sakit segera dibawa ke dokter hewan untuk dilakukan pengecekan status kesehatan hewan atau menghubungi dinas yang menaungi kesehatan hewan, apabila ada tanda tanda hewan kejang dan tiba-tiba mati mendadak.
Apabila ada yang terkena gigitan hewan harus segera mencuci bersih luka gigitan dan memberikan antiseptik seperti iodin povidone. Juga segera menghubungi puskesmas terdekat.
Fenny YL Budiman