HIMKI Bali Ingin Jadi Mercusuar Industri Mebel dan Kerajinan

Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Bali akan menjadi ‘Guiding Light’ atau mercusuar bagi industri mebel dan kerajinan di dalam negeri agar sukses melewati masa pandemi Covid-19.

Hal itu dilontarkan  Sekjen HIMKI Heru Prasetyo pada pembukaan Musyawarah  Daerah (Musda) I DPD HIMKI Bali di HARRIS Hotel & Residences Sunset Road – Kuta, Senin (28/06/2021).

Heru menjelaskan, kondisi industri mebel dan kerajinan di Bali masih sangat rentan. Ketika terjadi musibah atau bencana yang mempengaruhi pariwisata, industri mebel dan kerajinan Bali sangat terpukul.

“Untuk itu, HIMKI Bali akan menjadi “Guiding Light” untuk membangun industri mebel dan kerajinan yang berkesinambungan dan tahan ujian,” ujarnya.

Menurut Heru, saat ini Bali juga berhasil menempatkan diri sebagai “Store Fronts of Indonesia”. Hal ini bisa dilihat dan diakui banyaknya toko di Bali yang gaya visual merchandising-nya bisa  dibandingkan dengan toko-toko di luar negeri.

“Hal ini tentu sangat membantu mengangkat nilai produk-produk Indonesia,” katanya.

Tumbuh

Sementara itu  Ketua Presidium HIMKI Abdul Sobur menjelaskan, di tengah situasi pandemi Covid-19 ini industri furniture dan kerajinan lebih beruntung dari kebanyakan industri sejenis yang memproduksi barang kebutuhan sekunder lainnya.

“Industri ini mengalami pertumbuhan di masa pandemi ini,” ucapnya.

Berdasarkan “The Business Research Company”, pasar furnitur global diperkirakan akan tumbuh dari 564,7 miliar dolar AS pada tahun 2020 menjadi 671,7 miliar dolar AS pada tahun 2021 atau tumbuh 18%, dan diperkirakan akan mencapai 850,8 miliar dolar AS pada tahun 2025 dengan CAGR 6%.

Menurutnya, pertumbuhan yang terjadi di pasar global tidak terlepas dari permintaan Amerika Serikat yang cukup besar yang dipicu penerapan  program Work From Home (WFH) dimana aturan ini sangat ditaati dan didukung oleh infrastruktur yang mumpuni sehingga WFH dilakukan dengan baik.

Selain itu ada dua faktor penting yang menjadikan pasar AS ter-recovery dengan cepat, yang antara lain disebabkan pasokan dari Tiongkok berkurang akibat perang dagang dan inimenjadi pengaruh besar.

Sebagai gambaran, pada tahun 2019 ekspor Tiongkok ke Amerika Serikat tercatat 38 miliar dolar AS dan tahun 2020 hanya tersisa 9,5 miliar dolar AS, artinya ada senilai 24 miliar dolar AS pasar yang ditinggalkan Tiongkok akibat perang dagang. Situasi ini dimanfaatkan dengan baik oleh Vietnam dan itu yang menyebabkan ekspor Vietnam ke Amerika Serikat tumbuh pesat.

Tapi sehebat apapun Vietnam juga punya keterbatasan, buktinya saat ini Vietnam untuk mengirim barang ke Amerika Serikat butuh waktu (lead time/delivery time) 150 hari.

“Vietnam saat ini bisa dibilang sudah mach-out atau full capacity, dan sekali lagi situasi ini seharusnya bisa kita manfaatkan, tapi dalam kenyataanya masih banyak hambatan,” papar Sobur.

Sepanjang Januari-April 2021 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya ekspor furniture Indonesia ke dunia meningkat signifikan yakni 39,5% menjadi 853,9 juta dolar AS.  Apabila pertumbuhan ini bisa dipertahankan dan bahkan ditingkatkan maka diharapkan pada tahun ini ekspor bisa mencapai  2,75 hingga  3 miliar dolar AS.

Sementara itu dalam Musda yang dihadiri oleh Anggota dan Anggota Luar Biasa organisasi dan para peninjau yang terdiri dari para Anggota Kehormatan, para tokoh dan pengusaha nasional, para pengusaha asing yang memiliki hubungan dengan organisasi serta dari unsur pemerintah, para peserta Musda telah memilih  Hani Duarsa sebagai Ketua DPD HIMKI Bali Periode 2021-2024.

Hani Duarsa adalah pemilik Mitra Bali Fairtrade, perusahaan ekspor handicraft di Gianyar, Bali. Dia  telah memiliki rekam jejak panjang di dunia usaha kerajinan maupun dalam berorganisasi. Buyung N