Pelaku industri mebel dan kerajinan nasional diminta untuk kembali ke rumah besar mereka yakni Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) agar sektor industri mebel dan kerajinan Indonesia mampu menghadapi tantangan global.
“Kami mengajak kepada pelaku industri mebel dan kerajinan nasional untuk kembali ke rumah besar yang bernama HIMKI. Semua permasalahan kita diskusikan dan kita carikan solusinya di rumah sendiri. Kita harus tetap menjaga komitmen untuk selalu bersama,” kata Sekjen DPP HIMKI, Heru Prasetyo di Surabaya, Rabu malam (07/09/2022).
Hal itu dilontarkannya sehubungan adanya asosiasi yang bergerak di industri mebel dan kerajinan (Asmindo) yang memilih Ketua Umum baru. Padahal pengurus dan anggota asosiasi tersebut sudah melakukan pembubaran organisasi pada tanggal 31 Mei 2016 bertempat di Jakarta, kemudian setelah membubarkan Asmindo, para pelaku industri mebel dan kerajinan tersebut masuk dan bergabung kedalam asosiasi baru yang bernama HIMKI dimana HIMKI sampai saat ini masih eksis.
Heru menjelaskan, selama ini kementerian dan lembaga pemerintah mendukung program-program HIMKI dalam memajukan industri mebel dan kerajinan nasional melalui berbagai program. “Pasalnya dengan adanya satu asosiasi, akan dianggap lebih efektif dalam menghadapi persaingan global,” ujarnya.
Hal serupa juga diungkapkan Ketua DPD HIMKI Jawa Timur, Budianto Budi yang menyebutkan kalau Presiden Jokowi merestui berdirinya Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) di Istana Negara Jakarta pada tanggal 28 Juli 2016 menjelang magrib.
Restu tersebut dinyatakan oleh Presiden Jokowi dihadapan Dewan Pimpinan Pusat (DPP), Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), dan dihadapan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto beserta jajaran pejabat Kementerian Perindustrian.
“ Jejak digital informasi ini bisa kita lacak di mediamedia online yang saat ini masih tayang,” kata Budianto.
Pada acara pengukuhan, ungkapnya, Menteri Airlangga memberikan apresiasi terhadap pengukuhan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) HIMKI yang merupakan asosiasi baru yang dibentuk setelah AMKRI dan Asmindo dibubarkan.
Dalam sambutannya di Istana Merdeka Jakarta, papar Budianto, Presiden Joko Widodo memberikan arahan agar HIMKI yang merupakan hasil dari pembubaran AMKRI dan Asmindo, dan kemudian para pelaku industri mebel dan kerajinan mendirikan HIMKI, dapat menjadi satu himpunan yang kuat dan solid untuk memajukan industri mebel dan kerajinan yang berdaya saing kuat di pasar domestik dan ekspor.
Dijelaskan, sebelum penyatuan, Presiden Jokowi terlebih dulu memanggil Ketua Bidang bahan baku, DPP Asmindo, Mugianto dan Wakil Sekretaris Jenderal AMKRI Supriyadi untuk datang ke istana dan meminta untuk segera dilakukan penggabungan.
Alasan perlu diadakannya penyatuan kedua asosiasi karena Asmindo dan AMKRI memiliki fokus bidang yang sama. Hal itu juga yang dicontohkan oleh negara maju lainnya, seperti pembentukan MEA, AFTA, Uni Eropa dan lainnya, yang rela bersatu untuk dapat meningkatkan daya saing ekonomi.
Jadi, pembentukan HIMKI sebagai langkah untuk menyatukan para pelaku usaha industri mebel dan kerajinan, tidak hanya keinginan dari para pelaku usaha, tapi juga pemerintah.
“Presiden Jokowi menginginkan agar HIMKI tetap solid memperjuangkan pertumbuhan industri mebel dan kerajinan nasional,” pungkas Sekjen DPP HIMKI Heru Prasetyo. Buyung N.