Kehadiran pameran furniture dan kerajinan berskala internasionalyang menghadirkan buyers internasional dan potensi ekonomi yang cukup besar memberikan harapan positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini dibuktikan oleh Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2024 yang digelar selama empat hari di Jakarta . Pameran furnitur dan kerajinanB2B unggulan di Indonesia dan kawasan sekitar itu memiliki kontribusi yang cukup signifikan bagi industri furnitur dan kerajinan Indonesia.
“Pameran IFEX ini sungguh mengagumkan dimana kita memiliki produk-produk furnitur dan kerajinan yang bisa diandalkan dan memasuki pasar global yang sangat bagus. Saya bangga dan bersyukur industri mebel nasional sudah sangat diterima di pasar global dan memberikan harapan ekonomi yang sangat bagus,” ujar politikus Muhaimin Iskandar, politikus dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa saat mengunjungi pameran IFEX.
Pada kunjungan tersebut, beliau didampingi oleh Ketua Umum Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), Abdul Sobur, Project Director IFEX, Addy Damarwulan, serta beberapa pengurus HIMKI. Muhaimin memberikan apresiasi kepada HIMKI yang memiliki dedikasi tinggi untuk memberikan sarana bagi produsen dalam negeri agar bisa eksis di pasar global.
Pada kesempatan tersebut, Abdul Sobur juga kembali menegaskan pentingnya peran pemerintah dalam mendukung kebijakan anti ekspor bahan baku furnitur dan kerajinan, termasuk rotan. “Hal ini sebagai upaya untuk menjaga ketersediaan bahan baku kita dan memastikan industri kita akan terus tumbuh dan berkembang,” ujarnya.
Djujuk Aryati, Wakil Ketua Umum Bidang Promosi dan Pemasaran HIMKI menjelaskan perkembangan industri furnitur dan kerajinan tanah air tidak terlepas dari upaya untuk memperkenalkan produk furnitur dan kerajinan Indonesia ke pasar mancanegara.
Penyelenggaraan IFEX terbukti memberi pengaruh positif bagi upaya ini yang terlihat dari banyaknya buyers internasional yang hadir selama pameran berlangsung.
Menurut Djujuk, tahun ini IFEX menarik sebanyak 13.730 buyers internasional dari 117 negara di dunia. Negara-negara dengan buyers terbanyak adalah Eropa, Australia, China, dan Amerika Serikat serta tambahan dari negara emerging market seperti India, Bahrain, Oman, dan Uni Emirat Arab. Terdapat kenaikan 2 kali lipat jumlah buyers internasional dari tahun lalu yang hadir di IFEX 2024. Dari sisi transaksi, IFEX 2024 berhasil membukukan transaksi on-the-spot sebesar 300 juta dollar AS.
“Kami melihat transaksi yang terjadi selama pameran sebagai realisasi dari target pertumbuhan ekonomi positif yang kami sebut di awal. Di tengah kondisi ekonomi global seperti saat ini, hasil ini membuktikan industri furnitur kita mampu memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional,” ujar Djujuk. Ia cukup yakin tahun depan, pameran
IFEX kembali akan menarik lebih banyak peserta dan buyers. IFEX 2025 akan kembali diselenggarakan tahun depan pada tanggal 6 – 9 Maret 2025.
Menanggapi hal ini, Presiden Direktur Dyandra Promosindo, Daswar Marpaung, mengatakan pihaknya siap terus berkolaborasi dengan HIMKI untuk memfasilitasi para peserta, buyers, dan semua pihak lain yang terlibat.
Menurutnya IFEX tidak hanya memberi hasil positif bagi pelaku industri furnitur tetapi juga pihak lain seperti industri perhotelan, layanan ekspedisi atau freight forwarding, transportasi, kuliner, wisata, dan lain-lain. Ke depan, ia memastikan bahwa semua layanan dan fasilitas pendukung IFEX akan terus ditingkatkan.Buyung N