Indonesia Lakukan Restorasi Gambut dan Rehabilitasi Mangrove, Inggris Siap Mendukung

Ken O’Flaherty, United Kingdom Government’s COP26 UNFCCC Regional Ambassador to Asia Pasific dan South Asia dan Amanda McLoughlin, Development Director Kedutaan Besar Inggris di Jakarta melihat pertanian yang mempraktikkan pengolahan lahan tanpa bakar di Desa Parit Banjar, Kecamatan Mempawah Timur.

Indonesia melakukan aksi nyata untuk merestorasi gambut dan merehabilitasi mangrove. Aksi yang dilakukan berdampak positif pada penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) dan pengendalian bencana perubahan iklim global.

Aksi yang dilakukan Indonesia mendapat dukungan dari pemerintah Kerajaan Inggris (United Kingdom). Nantinya dukungan pemerintah Inggris kepada Indonesia melalui Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) diharapkan bisa memperkuat upaya menjadikan Indonesia sebagai salah satu contoh dalam pemanfaatan alamnya dalam mengurangi emisi GRK.

Untuk merealisasikan dukungan yang akan diberikan, perwakilan pemerintah Inggris mengunjungi lokasi restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove di Kabupaten Mempawah Timur, Kalimantan Barat, Rabu (8/6/2022).

Hadir pada kunjungan tersebut Ken O’Flaherty, United Kingdom Government’s COP26 UNFCCC Regional Ambassador to Asia Pasific dan South Asia dan  Amanda McLoughlin, Development Director Kedutaan Besar Inggris di Jakarta.

“Kunjungan mereka melihat lokasi restorasi gambut dan rehabilitasi  mangrove dan benar  bahwa Indonesia dan Presiden Jokowi berkomitmen dalam melaksanakan pengurangan emisi. Karena sudah terbukti sejak 2016, upaya Indonesia melalui BRGM ada bukti mampu mengurangi kebakaran hutan dan lahan. Karena gambut yang semula rusak, kering dan mudah terbakar  tapi setelah di intervensi oleh BRGM jadi sulit terbakar,”  ujar Kepala Kelompok Kerja Kerja Sama, Hukum, dan Hubungan Masyarakat BRGM, Didy Wurjanto.

Kunjungan pemerintahan Inggris terkait dengan disusunnya UK-Indonesia Partnership Roadmap 2022-2024 antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintahan Inggris.

Nantinya dukungan pemerintah Inggris akan diarahkan untuk kegiatan restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove pada lokasi target BRGM sesuai rencana Operasional Indonesia FOLU Net Sink 2030 yang telah disusun.

Desa Parit Banjar, Kecamatan Mempawah Timur menjadi contoh untuk penanganan gambut. Sementara Desa Pasir, Kecamatan Mempawah Hilir untuk kegiatan rehabilitasi mangrove.

Kunjungan tersebut didampingi oleh, Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), Kepala Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Kapuas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK), Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, Pemerintah Daerah Kabupaten Mempawah.

Sekat kanal di Desa Parit Banjar, Kecamatan Mempawah Timur

Sekat Kanal

Di Desa Parit Banjar rombongan yang disambut oleh Camat Mempawah Timur, Kepala Desa Parit Banjar, dan Kelompok Masyarakat Tani Lembah Hijau 1. Di sana mereka melihat sekat kanal dan perkebunan hasil dari restorasi gambut.

Ketua Masyarakat Tani Lembah Hijau 1, Marhaji menjelaskan bahwa pembangunan sekat kanal ini bermanfaat bagi warga sekitar karena menaikkan daya simpan air pada badan kanal dan sekitarnya dan mencegah penurunan permukaan air di lahan gambut. Dampaknya lahan gambut di sekitarnya tetap basah dan sulit terbakar.

“Dulu pernah terjadi kebakaran di sini tahun 2016, akan tetapi berkat sekat kanal yang dibangun oleh BRGM ini, kebakaran hutan tidak meluas dan dapat dicegah, sekat kanal ini sangat membantu sekali warga sekitar,” kata Marhaji saat menjelaskan.

Selain sekat kanal, rombongan juga melihat perkebunan yang dikelola sebagai bagian dari restorasi gambut. Terdapat perkebunan cabai, kacang panjang, jagung, dan berbagai produk pertanian berkelanjutan.

“Berkat adanya perkebunan yang dibangun ini, warga sekitar ini jadi ada pekerjaan, seperti memanen, menanam kembali. Intinya masyarakat tidak menganggur  lagi lah,” ucap Marhaji.

Rumpun Berjarak

Kunjungan berlanjut untuk melihat lokasi rehabilitasi mangrove di Desa Pasir. Di sana rombongan disambut oleh Camat Mempawah Hilir, Kepala Desa Pasir, Kelompok Usaha Bersama Penghijauan serta Mempawah Mangrove Conservation (MMC).

Kepala Kelompok Kerja Rehabilitasi Mangrove Wilayah Kalimantan dan Papua BRGM, Agung Rusdiyatmoko menjelaskan penanaman mangrove di Desa Pasir merupakan salah satu target  dari program dari BRGM yaitu Percepatan  Rehabilitasi Mangrove 2021.

“Tanaman mangrove di Desa Pasir Luasnya mencapai 7 hektare, penanaman dilakukan oleh Kelompok Usaha Bersama penghijauan dengan jumlah Hari Orang Kerja (HOK) 912 HOK dengan jumlah anggota 35 orang, dengan pola tanam rumpun berjarak. Saat ini sudah sekitar 70.000 bibit yang ditanam dengan jenis Rhizophora sp,” ujar Agung.

Anggota Kelompok Usaha Bersama Penghijauan Iswanto mendukung penuh untuk percepatan rehabilitasi mangrove. “Kami berharap juga, semoga nantinya ada pembuatan Alat Pemecah Ombak (APO) agar tanaman kita aman dari hempasan ombak,” ujar Iswanto.

Ken O’Flaherty mengatakan pemerintah Inggris siap membantu kegiatan Restorasi Gambut dan Rehabilitasi Mangrove.

“Saya berjanji, ini bukan pertama dan terakhir kesini. Dan mudah-mudahan ini akan ada tindak lanjutnya. Kerja sama merestorasi dan memperluas hutan mangrove yang ada, dengan Pemerintah Indonesia,”ucapnya.

Sebagai informasi, BRGM menargetkan sebanyak 1,2 juta hektare lahan gambut yang tersebar di 7 provinsi dapat direstorasi dalam kurun 2021-2024. Ketujuh provinsi yang ditargetkan lahan gambutnya direstorasi tersebut adalah Riau, Sumatera Selatan, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Papua.

“Pada periode 2021-2024, kami memiliki target 1,2 juta restorasi lahan gambut di 7 provinsi,” ujar Kepala Kelompok Kerja Restorasi Gambut Wilayah Kalimantan dan Papua BRGM, Jany Tri Raharjo.

Sementara itu, untuk rehabilitasi mangrove BRGM menargetkan seluas 600.000 hektare sampai tahun 2024 mendatang. Tahun 2021 lalu, meski ada pandemi dan harus ada penyesuaian anggaran, BRGM berhasil merestorasi gambut seluas 300.000 hektare dan melakukan penanaman mangrove seluas 34.911 hektare dari target 33.000 hektare.

Atiyyah