Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono menyatakan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) untuk kepentingan rakyat termasuk salah satunya mendukung ketahanan pangan.
“Program ini merupakan satu hal dilakukan TNI karena merupakan suatu implementasi dari jati diri. TNI adalah tentara rakyat yang senantiasa berjuang untuk kepentingan rakyat,”kata Mulyono saat Rapat Koordinasi TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa), di Jakarta, Selasa, (5/9/2017).
Mulyono menambahkan, ketahanan pangan harus diwujudkan untuk menunjang kesejahteraan rakyat. “Dengan tema dilaksanakan bahwa ketahanan pangan harus diwujudkan untuk menunjang kesejahteraan rakyat. Maka TNI dalam hal ini akan turun ke lapangan,”jelasnya.
Mulyono berharap, kegiatan TMMD yang akan datang dapat berjalan dengan sukses, aman. Dalam hal ini, ketahanan pangan dapat diwujudkan untuk meningkatkan daerah.
Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan) Amran menyampaikan acara tersebut dihadiri Bupati, Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Komando Distrik Militer (Kodim) dan seluruh jajarannya untuk mengevaluasi kerja dan perencanaan kerja yang akan datang.
“Acara hari ini dihadiri Bupati, KASAD, Kodim dan seluruh jajarannya. Ini adalah sekaligus mengevaluasi kerja dan melihat program kedepan. Mimpi kita dulu tidak impor beras menjadi kenyataan, jagung menjadi kenyataan. Tiga tahun dilewati memiliki dampak positif dan berhasil mencengagkan dunia,”katanya.
Amran menambahkan, ketelibatan antara TNI, Polisi dan jajarannya memiliki tanda positif dan bersinergi. Kebersamaan tersebut merupakan bagian dari ketahanan pangan yang identik dengan ketahanan negara.
“Luar biasa sinergi yang Kementan bangun dengan TNI dan ini sinergi positif. Kenapa kita bersama selalu karena ketahanan pangan identik dengan ketahanan negara. Kalau pangan rapuh negara bisa goyah, sehingga kita bersinergi,”jelasnya.
Kementan akan memberikan dukungan sarana TMMD berupa bibit pertanian, saluran irigasi dan alat-alat pertanian. Fasilitas tersebut disesuaikan dengan kebutuhan daerah setempat. Kegiatan TMMD yang ke-100 akan dilaksanakan selama 30 hari. Mulai pada tanggal 25 September sampai 25 Oktober.
Melibatkan personel dari TNI/Polri, Kementerian/LPNK dan masyarakat sebanyak 7.800 orang. Program TMMD merupakan implementasi dari budaya gotong royong yang menjadi ciri Bangsa Indonesia.
Perencanaan TMMD mengedepankan pola “Bottom Up Planning System” dengan sasaran fisik dan non-fisik sesuai skala prioritas yang dipadukan dengan program pemerintah daerah. Hal tersebut, untuk menampung aspirasi dan kepentingan masyarakat di daerah dengan semaksimal mungkin. Sabrina