Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengajak lembaga-lembaga pendidikan untuk terlibat aktif untuk mengedukasi generasi muda tentang pentingnya kelestarian hutan dan lingkungan hidup.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembanga Sumber Daya Manusia KLHK Helmi Basalamah menyatakan pihaknya mengapresiasi Yayasan LIA, lembaga penyelenggaran pendidikan bahasa Inggris yang menggelar LIA Ecofest 2019. Ajang tersebut, dinilai Helmi, menjadi salah satu cara yang efektif untuk membangun kesadaran dan kepedulian generasi muda pada lingkungan hidup dan hutan yang lestari.
“Program KLHK bisa diterapkan di lingkungan kampus LIA seperti pengurangan penggunaan styrofoam, plastik dan konservasi air dan energi. Program itu juga bisa masuk dalam materi ajaran kepada siswa,” katanya saat pembukaan LIA Ecofest 2019 di Kota Bandung, Minggu (29/9/2019).
LIA Ecofest 2019 adalah festival kompetisi berbahasa Inggris bagi siswa sekolah dari seluruh Indonesia. Untuk tahun ini, tema yang diangkat adalah kesadaran dan kepedulian generasi muda terhadap pembangunan berkelanjutan. Ada sejumlah kategori lomba dalam LIA Ecofest 2019, diantaranya adalah story telling, debate, dan quick and smart dimana peserta harus menyampaikan berbagai isu tentang gaya hidup hijau dalam bahasa Inggris.
Selain itu juga diselenggarakan kompetisi berbahasa Indonesia bagi penutur bahasa asing. tercatat ada 27 peserta dari 18 Negara dunia ikut dalam kompetisi tersebut.
Menurut Helmi jika lembaga pendidikan bisa terlibat aktif, konsisten dan berkesinambungan dalam edukasi lingkungan, maka akan berdampak nyata untuk menjaga keseimbangan ekosistem bumi. “Pemerintah tidak bisa bekerja sendirian. Keterlibatan masyarakat sangat penting untuk menjaga lingkungan dan hutan tetap lestari,” katanya. Sugiharto