Korea Forest Service (KFS) melalui Korea Indonesia Forest Center (KIFC) membangun dua buah aula terbuka untuk terus mendukung pengembangan Sentul Eco-Edu Tourism Forest (SEETF).
Fasilitas tersebut melengkapi berbagai sarana dan pra sarana yang telah dibangun sebelumnya guna mempromosikan wisata alam berbasis edukasi dan lingkungan.
Dua buah aula terbuka tersebut diresmikan, Selasa (6/4/2021), dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Peresmian dihadiri perwakilan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Perum Perhutani dan Pemerintah Kabupaten Bogor.
Dari pihak Korea hadir perwakilan dari Kedutaan Besar Republik Korea di Jakarta, pimpinan dan staff dari Korea Indonesia Forest Center (KIFC) serta perwakilan dari beberapa lembaga Korea yang ada di Indonesia.
Sekjen KLHK Bambang Hendroyono mengapresiasi dan menyatakan selamat kepada Korea Forest Service dan Perum Perhutani atas selesainya pembangunan kedua aula tersebut.
“Diharapkan dengan bertambahnya faslitas ini pengunjung dapat lebih menikmati keindahan dan kesegaran alam di SEETF,” katanya dalam sambutan yang dibacakan Kepala Bagian Kerja Sama Bilateral KLHK Dodi Sumardi.
Director General International Affairs Bureau- Korea Forest Service Eunsik Park menyatakan SEETF yang telah 10 tahun dikelola dan dikembangkan secara bersama oleh Perum Perhutani dengan KFS melalui KIFC, merupakan salah satu contoh proyek kerjasama antar kedua negara di bidang kehutanan.
Menurut dia, dengan selesainya pembangunan kedua aula terbuka ini diharapkan dapat menjadi tempat yang lebih nyaman untuk pengunjung menikmati rekreasi hutan, dan ke depan diharapkan dapat dikembangkan kerjasama di bidang kehutanan untuk penyembuhan (healing forest).
“Lebih banyak pengunjung lebih banyak yang bisa diedukasi tentang alam dan hutan, tentu dengan protokol kesehatan,” katanya.
Sugiharto