Kementerian Perindustrian (Kemenperin) kembali membuka Jalur Penerimaan Vokasi Industri (JARVIS) untuk calon mahasiswa baru politeknik dan akademi komunitas serta calon siswa baru untuk sekolah menengah kejuruan di bawah naungan Kemenperin tahun 2021.
“Jalur Penerimaan Mahasiswa (JARVIS) merupakan langkah awal dalam mencetak Sumber Daya Manusia industri kompeten yang adaptif dengan perkembangan zaman. Jika dahulu penerimaan siswa baru dilakukan melalui jalur off line, saat ini penerimaan siswa baru dapat dilaksanakan dengan jalur daring,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, saat peluncuran JARVIS di Jakarta, Selasa (06/04/2021).
Menurut Menperin, Kemenperin memiliki 10 politeknik, 2 akademi komunitas dan 9 SMK yang tersebar di 11 provinsi. Seluruh unit pendidikan Kemenperin, telah menyelenggarakan program pendidikan vokasi industri berbasis kompetensi dan diarahkan menyelenggarakan pendidikan dual system dalam menghasilkan sumber daya manusia industri yang kompeten.
“Dengan menyelenggarakan pendidikan dual system, unit Pendidikan di lingkungan Kemenperin berarti telah mengimplementasikan link and match dengan industri, untuk itu kami mendorong agar perusahaan industri dapat memanfaatkan fasilitas super tax deduction bidang vokasi,” jelasnya.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Arus Gunawan mengatakan, penerimaan siswa dan mahasiswa baru melalui JARVIS tahun 2021 ditargetkan mencapai 3.558 mahasiswa baru dan 2.448 siswa baru untuk 9 SMK SMTI/SMAK. JARVIS dapat diakses oleh calon pendaftar melalui situs jarvis.kemenperin.go.id sejak 2 April hingga 10 Mei 2021 pada pukul 24:00.
Menurutnya, perkuliahan dengan skema bebas biaya kuliah dan ikatan kerja akan dilakukan pada Politeknik Industri Logam di Morowali, Sulawesi Tengah, Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu di Kendal, Jawa Tengah, Akademi Komunitas Industri Manufaktur di Bantaeng, Sulawesi Selatan, dan Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil di Solo, Jawa Tengah. “Dari 3.558 calon mahasiwa baru yang akan diterima, program bebas biaya kuliah akan diberikan kepada sekitar 518 mahasiswa di politeknik dan akademi tersebut,” ujarnya.
Dalam penerimaan mahasiswa dan siswa baru ini, Kemenperin akan memberikan kemudahan bagi calon mahasiswa dan siswa yang berasal dari daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T).
“Kami akan memberikan bimbingan dan pendampingan terhadap mereka agar bisa mendaftar di unit-unit pendidikan dibawah naungan Kemenperin ini,” paparnya.
Arus juga menjelaskan Kemenperin akan menambah jumlah politeknik, Akademi dan SMK dikarenakan adanya permintaan dan usulan dari sejumlah provinsi, seperti Provinsi Lampung, beberapa provinsi di Kalimantan dan Makassar.
“Saat ini kami sedang melakukan kordinasi dengan pihak kementerian pendidikan untuk menindaklanjuti permintaan dari sejumlah provinsi mengenai pendirian politeknik, akademi atau SMK,” ucapnya. Buyung N