Kualitas pupuk subsidi terutama urea masih rendah sehingga masih perlu ditingkatkan. Sementara secara kuantitas, pupuk subsidi juga sering ditemukan kekurangan.
Demikian dikatakan anggota Komisi IV DPR, Fauzi, ketika melihat gudang pupuk PT Pusri, di Raya Tanjung Api-api, Palembang, Sumsel, Sabtu (28/4/2018).
Anggota dewan yang berasal dari Dapil Banyuasin ini mengatakan, banyak sekali ditemukan pupuk subsidi seperti urea yang kuantitasnya berkurang.
“Kalau kuantitas berkurang, otomatis kualitas jadi jelek,” tegasnya.
Dia menyebutkan seringkali ditemukan pupuk subsidi di lapangan karungnya rusak, timbangan juga kurang.
“Kami minta PT Pusri, memperhatikan hal-hal seperti ini,” ungkapnya.
Direktur Komersial PT Pusri, Romli membantah kalau pupuk produksi Pusri kualitasnya jelek.
“Yang dimaksudkan itu adalah kemasan yang rusak.Kami biasanya mengganti karung yang rusak dengan yang baru,” tegasnya.
Romli menyebutkan, dari gudang Pusri sampai ke pengecer wajar saja kalau karungnya rusak karena melalui proses bongkar muat. Namun kerusakan itu selalu diganti.
Soal timbangan yang berkurang, jarang terjadi kecuali kalau ada karung yang rusak, berarti itu sengaja untuk mengurangi isi.
“Tapi secara keseluruhan pupuk sampai di pengecer relatif baik. Yang dibilang anggota dewan tadi itu kasus, tidak semua,” tegasnya. Jamalzen