Lestari Capital Luncurkan Mekanisme Pembiayaan Untuk Restorasi Hutan

ilustrasi hutan

Lestari Capital meluncurkan mekanisme pembiayaan baru untuk mendorong konservasi jangka panjang melalui pasar komoditas global. Perusahaan berbasis komoditas, Cargill menjadi klien pertama dari mekanisme pembiyaan tersebut.

“Kami mendirikan perusahaan ini untuk mengatasi dua aspek kegagalan pasar. Pertama, tidak cukup banyak permintaan terhadap proyek konservasi berkualitas tinggi dan kedua, pasar komoditas global belum cukup menjaga sumber daya alam yang ada,” kata CEO Lestari Capital Gabriel Eickhoff, di Denpasar, Bali, Kamis (11/10/2018).

Peluncuran mekanisme pembiayaan tersebut dilakukan saat Forum Tri Hita Karana untuk Pembangunan Berkelanjutan.

Mekanisme pembiayaan tersebut menjawab kebutuhan pembiayaan konservasi jangka panjang melalui kolaborasi dengan sektor keuangan, komoditas, dan ekonomi iklim. Sustainable Commodities Conservation Mechanism (SCCM) menjadi inti dari kemitraan ini, yang akan membiayai proyek-proyek selama periode waktu 25 tahun. SCCM memberikan pengawasan fidusia independen yang memastikan pembayaran atas dasar hasil nyata di lapangan, sehingga menjamin manfaat bagi masyarakat lokal dan terhadap iklim global serta keanekaragaman hayati.

Menurut Gabriel Eickhoff, Lestari Capital menyediakan suatu kendaraan pembiayaan proyek yang aman dan transparan untuk perusahaan-perusahaan komoditas agar dapat memenuhi berbagai kewajiban komitmen keberlanjutan, serta standar seperti sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO). Lestari Capital juga mengembangkan sumber-sumber pembiayaan konservasi dari berbagai sektor lain yang terus berubah dalam menghadapi tekanan konsumen dan industri, termasuk sektor energi, transportasi, dan teknologi.

Transaksi awal Cargill melalui SCCM akan membiayai operasi konservasi 25 tahun untuk sebuah proyek kehutanan masyarakat di jantung Kalimantan, yang akan mendukung anggota masyarakat untuk melindungi hutan dan berinvestasi ke dalam pencaharian baru seperti ekowisata dan produk hasil hutan.

“Kami bermitra dengan Lestari Capital untuk merancang suatu mekanisme yang dapat memenuhi kebutuhan kami sebagai anggota RSPO, sehingga dapat menjamin bahwa komitmen pembiayaan kami untuk konservasi keanekaragaman hayati dan restorasi lanskap dikelola secara bertanggung jawab dan dapat bertahan lama,” kata Colin Lee, Direktur Corporate Affairs Cargill Tropical Palm Holdings Pte Ltd.

Colin menambahkan, pihaknya merasa terhormat dapat membantu masyarakat Desa Nanga Lauk melindungi keanekaragaman hayati dan layanan ekosistem yang vital bagi pencaharian mereka. “Saya berharap komitmen kami dapat mendorong perusahaan-perusahaan lain untuk menjadikan konservasi dan restorasi sebagai bagian dari operasi harian mereka,” katanya. Sugiharto