Lewat Ekspor, Mitsubishi Beri Kontribusi Bagi Pertumbuhan Ekonomi

Mitsubishi Motor memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui kegiatan ekspor produk otomotifnya model small MPV populernya XPANDER ke mancanegara.

“Saya gembira perusahaan dapat berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujar Osamu Masuko, Chief Executive  Mitsubishi Motors pada acara peluncuran ekspor perdana XPANDER di Jakarta, Rabu (25/04/2018).

Dia juga mengungkapkan kesanggupan Mitsubishi Motors untuk memenuhi target produksi mobil listrik yang ramah lingkungan yang ditetapkan pemerintah sebanyak 20% di tahun 2005 nanti.

Dijelaskan, sebenarnya perseroan sudah memproduksi mobil listrik sejak tahun 2009. Mitsubishi juga telah memberikan mobil ramah lingkungan itu kepada Kementerian Perindustrian yang kemudian disebarkan ke sejumlah kementerian lain.

“Target mobil listrik sebanyak 20 persen cukup realistik, Mitsibishi siap mendukungnya,” papar Osako.

Dia juga menjelaskan kalau kondisi Indonesia yang terdiri atas ribuan pulau, sangat cocok bagi penggunaan mobil ramah lingkungan itu yang memiliki keterbatasan penggunaan baterai. “Dengan wilayah yang terdiri atas pulau-pulau, jarak yang ditempuh kendaraan listrik tidaklah terlalu jauh,” ucapnya.

Ekspor

Osamu menjelaskan, pada tahun 2018 ini Mitsubishi berencana mengekspor XPANDER sekitar 30.000 unit ke sejumlah negara seperti Filipina, Thailand, Vietnam, Srilanka, Mesir dan Bolivia.“Untuk saat ini, sebanyak 3.000 unit akan diekspor ke Filipina,” ujarnya.

Dengan adanya permintaan ekspor dan permintaan dari dalam negeri yang mengalami peningkatan, perseroan telah meningkatkan kapasitas produksinya. Jika pada awal produksi di pertengahan tahun 2017 kapasitas produksinya hanya 5.000 unit per bulan, maka di Januari 2018 kapasitasnya ditambah menjadi 8.000 unit per bulan. Bahkan untuk memenuhi kebutuhan ekspor dan pasar dalam negeri, di bulan Juni nanti perseroan akan meningkatkan kapasitas produksinya menjadi 10.000 unit per bulan.

Kemampuan Mitsubishi Motors melakukan ekspor mendapat apresiasi dari Presiden Joko Widodo yang melepas ekspor perdana produk Mitsubishi tersebut. “Saya apresiasi apa yang dicapai Mitsubishi Motors,” ujar Jokowi.

Menurutnya, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi, kuncinya hanya ada dua yakni ekspor dan investasi. “Ekspor dan investasi adalah kunci penting kemajuan ekonomi Indonesia,” ujarnya.

Untuk meningkatkan ekspor dan investasi, Presiden Jokowi berjanji pemerintah akan menyederhanakan proses perizinan untuk kegiatan ekspor dan investasi baik di daerah maupun di pusat.

“Pemerintah ingin proses perizinan itu tidak dalam hitungan hari tetapi dalam hitungan jam,” jelasnya.

Sementara Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebutkan, beberapa capaian positif dari kinerja industri otomotif di tanah air, antara lain adalah total ekspor kendaraan dalam keadaan utuh (completely build up/CBU) pada tahun 2017 sebesar 231 ribu unit atau mengalami peningkatan 20 persen dibanding tahun sebelumnya.

“Dan, yang paling membanggakan adalah ekspor dalam bentuk komponen mengalami peningkatan yang sangat signifikan dengan mencapai 1200 persen dari tahun 2016 ke 2017, sehingga jumlahnya menjadi 81 juta pieces komponen,” paparnya.

Adapun negara-negara tujuan ekspor, yakni meliputi hampir seluruh anggota ASEAN, kemudian di Timur Tengah seperti Bahrain, Yordania, Arab Saudi, Oman, Kuwait, Qatar, dan Uni Emirat Arab; serta di Asia  Selatan di antaranya Bangladesh dan India. Selanjutnya, Maroko, Afrika Selatan, serta negara di Amerika Latin antara lain Ekuador, Meksiko, Peru, dan Bolivia. Buyung N