
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melepas ekspor manggis dari Sukabumi, Jawa Barat ke China. Pelepasan ekspor dilakukan pada acara Apresiasi Kementerian Pertanian terhadap kinerja ketahanan pangan di Kabupaten Sukabumi dalam rangka mendukung program Indonesia menjadi lumbung pangan dunia 2045, Kamis (21/2/2019).
Acara ini dihadiri Anggota DPR RI, Dewi Asmara, Bupati Sukabumi, Marwan Hamami, Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil dan lebih dari 10.000 petani dan santri tani milenial.
Pada acara ini, Menteri Amran menyalurkan bantuan kepada petani dan santri milenial, yakni berupa domba untuk 40 kelompok ternak masing-masing 25 ekor. Kemudian 4.000 ekor bibit ayam berikut pakan 8 ton, obat-obatan dan vitamin untuk Kelompok Usaha Bersama santri milenial Pondok Pesantren Nurul Huda.
Selanjutnya bibit ayam 567.950 ekor untuk 11.359 rumah tangga miskin (RTM), bantuan berupa mangga, durian dan manggis 500 pohon, aneka benih sayuran dan 150 unit pengemasan untuk pengembangan kawasan fasilitasi pasca panen dan pengolahan, kemudian bantuan benih pala dan kelapa. Bantuan pun berupa traktor roda 2, cultivator dan pompa air.
Amran memaparkan, Indonesia merupakan produsen dan eksportir manggis peringkat ke-5 dunia setelah India, China, Kenya, dan Thailand. Sekitar 25% produksi manggis diekspor ke beberapa negara seperti ke China, Hongkong, Thailand, Vietnam, Singapura, Malaysia, Arab Saudi, Kuwait, Oman, Qatar, Amerika, Australia, Prancis, Belanda dan lainnya.
Melansir data BPS, volume ekspor manggis pada 2018 sebesar 38.830 ton, naik 324% dibandingkan 2017 yang hanya 9.167 ton. Sedangkan nilai ekspor 2018 tersebut mencapai Rp474 miliar atau naik 778% dibandingkan 2017 sebesar Rp54 miliar.
“Ini merupakan peningkatan yang sangat besar. Karena kami membuat akses langsung pasar dari Indonesia ke China, Hongkong, dan berbagai negara tujuan lainnya. Dulu transit dulu ke Malaysia, baru ke negara tujuan ekspor. Itu poin pentingnya. Artinya apa? Kesejahteraan petani meningkatkan karena added value (nilai tambah, Red.) dinikmati petani,” demikian papar Amran saat melepas ekspor manggis sebanyak 933 ton ke China yang nilainya mencapai Rp27,99 miliar.
Lebih lanjut Amran menekankan, sektor pertanian tidak hanya mencakup komoditas padi dan jagung. Akan tetapi sektor pertanian mencapai 460 komoditas.
PDB Pertanian Naik
Menilik data BPS, sambung Amran, hasil kerja keras Kementan dalam mengurus sektor pertanian, yakni ekspor komoditas pertanian secara keseluruhan dari 2016 hingga 2018 naik 29%. Nilai ekspor 2016 sebesar Rp384,9 triliun, sementara pada 2018 angkanya naik menjadi Rp499,3 triliun.
“Kemudian ada yang menarik, tapi jarang terekspos, yakni kurun waktu empat tahun terakhir produk domestik bruto (PDB) sektor pertanian terus mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan. Tahun 2014 sebesar Rp906,1 triliun dan pada 2018 meningkat menjadi Rp1.460 triliun, sehingga naik kurang lebih Rp470 sampai Rp500 triliun,” beber Amran.
Menurutnya, akumulai kenaikan PDB sektor pertanian 2014 hingga 2018, yakni Rp1.370 triliun, lebih dari separuh APBN per tahun. Dengan demikian, terjadi kenaikan PDB sektor pertanian sangat tajam selama pemerintahan Jokowi-JK.
“Ini kenaikan yang luar baisa, kenaikan yang sangat tajam yang dilakukan pemerintah terhadap petani. Ini yang harus diketahui publik. Jangan dipersepsikan bahwa pertanian itu cuma beras, jagung. Di situ persoalannya. Padahal, ada 460 komoditas pertanian,” tegas Amran.
DPR Akui Keberhasilan Pertanian
Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil mengatakan, selama tahun 2018, Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok memberikan layanan sertifikasi untuk ekspor buah manggis sebanyak 16.271 ton atau senilai Rp448,127 miliar. Dari jumlah tersebut, ekspor manggis yang berasal dari Kabupaten Sukabumi mencapai 2.211 ton atau senilai Rp66,327 miliar.
“Kontribusi kabupaten Sukabumi terhadap total ekspor manggis selama tahun 2018 kurang lebih 13,59% dari total ekspor melalui pelabuhan Tanjung Priok,” kata Ali.
Masih dalam acara ini, Anggota DPR RI, Dewi Asmara mengakui keberhasilan pembangunan sektor pertanian di pemerintahan Jokowi-JK. Menurutnya, dari capaian produksi dan ekspor, kinerja pertanian semakin membaik. “Kinerja pertanian di Sukabumi pun semakin lama semakin baik. Ini yang harus kita syukuri. Petani Sukabumi pada sejahtera,” akunya.
Terpisah, Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Suwandi optimis dengan ekspor hortikultura, khususnya manggis. Sesuai arahan Menteri Andi Amran Sulaiman untuk mendorong ekspor, upaya yang dilakukan adalah mendorong kawasan sentra manggis terbesar, yakni Jawa Barat, Sumatera Barat, Jawa Timur, Bali, NTB maupun Banten meningkatkan kualitas mutu manggis dan registrasi kebun. Bantuan bibit manggis 2019 sebanyak 211.000 batang.
“Dan bersama Badan Ketahanan Pangan membina packaging house, sehingga memenuhi standar ekspor. Bibit manggis pun sudah disiapkan dalam jumlah besar,” jelasnya.
“Ini dokumen ekspor benih hortikultura pun tidak lagi berhari-hari atau berbulan-bulan. Sudah sangat cepat, hanya 3 jam bila dokumennya clear and clean. Ini terobosan yang dilakukan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk menggenjot ekspor dan investasi,” sambungnya. MAL