Penjualan Buah Impor Menurun karena COVID-19, Peluang Bagi Buah Lokal

Jambu merah yang kaya vitamin C. Foto: Sandeep Handa dari Pixabay

Penjualan produk buah impor, khususnya dari China,  mengalami penurunan akibat terganggunya distribusi sebagai dampak dari pandemi Covid-19. Berdasarkan data BPS, impor buah-buahan pada bulan Februari tahun 2020 sebanyak 14,5 ribu ton, turun 45% dibandingkan impor Januari 2020 sebelumnya.  Jika dibandingkan dengan bulan Februari tahun 2019, volume buah impor turun hingga 54%.

Kondisi tersebut menurut Direktur Buah dan Florikultura Kementerian Pertanian, Liferdi Lukman, justru membuka peluang besar bagi buah-buahan lokal.

“Buah-buahan lokal musiman seperti manggis, duku, alpukat,buah naga, jeruk saat ini sedang panen. Bahkan buah-buahan semusim seperti pisang, jambu biji, papaya, salak, semangka dan melon terus berbuah sepanjang tahun,” ungkap pria asal Minang ini.

“Ketersediaan buah-buah lokal secara umum mencukupi,” ujarnya.

Liferdi mengatakan, saat ini buah-buahan yang mengalami lonjakan permintaan diantaranya jambu biji, jeruk lemon dan alpukat. “Buah-buahan tersebut dikenal kaya serat, vitamin C,E, dan antioksidan. Bagus untuk daya tahan tubuh sehingga mampu menangkal virus Corona,” tambahnya.

Lebih lanjut Liferdi menjelaskan, bahwa ditengah pandemi Covid-19, pihaknya terus melakukan berbagai upaya untuk memastikan ketersediaan buah-buahan lokal.

“Saat ini permintaan terhadap start up mengalami peningkatan yang signifikan. Pasar online ini tidak semua punya akses langsung ke petani, oleh karena itu, kami akan siapkan sistem informasi peta ketersediannya,” tandasnya.

Atiyyah Rahma