Guna memperluas jangkauan pasar domestik dan internasional serta meningkatkan posisi daya saing Indonesia sebagai negara penghasil ikan hias terkemuka di dunia, akan digelar pameran ‘Nusatic dan Nusapet 2024’ .
“ Pameran ini bertujuan mendukung dan mewujudkan program Pemerintah Republik Indonesia khususnya Kementerian Kelautan dan Perikanan, melalui Rencana Aksi Nasional Ikan Hias dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia, Nomor 34 Tahun 2022, Tentang Rencana Aksi Kebijakan Kelautan Indonesia, menjadikan NKRI sebagai negara industri ikan hias serta pengekspor ikan hias terbesar di dunia,” ujar Ketua Umum Nusatic dan Nusapet 2024, Sugiarto, di Jakarta, Jumat (31/05/2024).
Menurut Sugiarto, pameran yang akan digelar di ICE BSD Exhibition Serpong, 7-9 Juni 2024 itu, juga didukung oleh instansi lainnya, seperti Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Pertanian serta Badan Karantina Indonesia.
Dijelaskan, Nusatic telah digelar sejak tahun 2016, dan menjadi momen penting sehingga branding ikan hias Indonesia makin berkibar di dunia. “Nusatic telah sukses diselenggarakan sejak 2016 – 2023 menjadi Pameran dan Kontes Ikan Hias serta Aquatic Plants yang terbesar di dunia dengan menghadirkan lebih dari 16 ribu ekor Ikan,” paparnya. Sementara Nusapet baru pertama kali diselenggarakan tahun ini, diharapkan dapat berkelanjutan dan menarik minat masyarakat.
“Di tahun 2016 kami memperkenalkan pasar ikan hias Indonesia ke tingkat internasional secara lebih terbuka, sehingga Nusatic didatangi 11 ribu pengunjung dan diisi 76 tenant. Dari tahun ke tahun antusiasme masyarakat mengunjungi Nusatic semakin meningkat, telihat dari jumlah kunjungan yang konsisten naik sehingga di tahun 2023 mencapai 20 ribu pengunjung dan diisi 140 tenant,” ucap Sugiarto.
Dilihat dari total nilai ikan hias yang dipamerkan di tahun 2016 yang menampilkan 4.560 ekor ikan hias dengan total nilai penjualan Rp15 miliar, dan pada tahun 2023 sudah mencapai 16.129 ekor ikan hias dengan nilai penjualan Rp40 miliar. Sehingga pelaksanaan even tahun ini ditargetkan mencapai 20.000 ekor ikan hias dan dikunjungi 30 ribu orang.
Nusatic telah menjadi tempat mendapatkan Informasi pasar ikan hias domestik dan internasional. Sebagai peluang usaha bagi para pelaku ikan hias nusantara. Setelah Pandemi Covid-19 pada tahun 2019 terdapat peningkatan nilai ekspor ikan hias Indonesia. Tahun 2020 misalnya, nilai ekspor ikan hias Indonesia mencapai 30,76 juta dolar AS (Rp447,78 miliar) dan menjadi 34,55 juta dolar AS (Rp494,47 miliar) di tahun 2021. Angka tersebut kemudian meningkat kembali menjadi 36,43 juta dolar AS (Rp542,91 miliar) pada tahun 2022.
Nilai tersebut setara dengan 11,3 persen dari total ekspor ikan hias dunia yang mencapai 321 juta dolar AS. Hasil ini menjadikan Indonesia sebagai negara eksportir terbesar kedua dunia ikan hias, yang artinya menggeser posisi Singapura dan Belanda. Sementara Jepang masih menduduki posisi pertama eksportir ikan hias di dunia.
Sugiarto menjelaskan kalau Nusatic dan Nusapet 2024 akan diisi dengan berbagai kegiatan, mulai dari pameran ikan hias dan hewan peliharaan, kontes, diskusi hingga kunjungan ke farm,Buyung N