PAI Luncurkan Produk Reduktan Herbisida Ramah Lingkungan

Weed Solut-Ion produksi Pandawa Agri Indonesia

PT Pandawa Agri Indonesia (PAI), perusahaan berbasis lifescience pertama dan satu satunya di Indonesia yang berfokus pada pengembangan produk reduktan pestisida, meluncurkan produk terbaru yaitu Weed Solu-tion yang ramah lingkungan.

Weed Solut-ion (WS) dari bahan bahan lokal yang terdiri dari 70% bahan organik dan 30% bahan sintetik kimia relatif tidak beracun dan berbahaya.

Prabawati Hyunita Putri, Research and Development Product, PAI mengatakan pihaknya berkomitmen untuk dapat berinovasi memanfaatkan kekayaan biodiversitas Indonesia.

Menurut dia dengan inovasi yang berkelanjutan tidak terhalang oleh biaya, dengan harga eceran tertinggi (HET) WS dapat berada di bawah harga eceran tertinggi (HET) pestisida di pasaran.

“Kebanyakan produk ramah lingkungan cenderung memiliki tambahan biaya, penggunaan WS sebagai campuran dapat menghemat biaya perawatan pertanian atau perkebunan dari 10%-40%,” katanya, di Jakarta, Kamis (18/2/2021).

WS merupakan reduktan herbisida dan bekerja sebagai carrier untuk mengikat bahan aktif herbisida dan membantu mencapai lokasi target meskipun dosisnya dikurangi hingga 50% dari dosis awal.

WS membantu aplikasi herbisida dapat bekerja secara maksimal sehingga bahan aktif herbisida tidak banyak terbuang ke bagian-bagian lain yang bukan merupakan tujuan utamanya.

“WS bukan merupakan herbisida sehingga tidak dapat digunakan secara tunggal atau tanpa dicampurkan dengan herbisida,” kata Prabawati Hyunita Putri.

Pengembangan pasar produk WS Pandawa Agri Indonesia di sektor retail berfokus di area Sumatera Selatan dan sekitarnya, dimana berdasarkan data yang dimiliki oleh tim Pandawa Agri Indonesia, produk ini sudah dipercaya dan digunakan oleh lebih dari 1,000 petani yang tergabung dalam 43 kelompok tani.

Selain itu Pandawa Agri Indonesia sudah memasok produk inovasi reduktan ini ke lebih dari 20 perusahaan yang bergerak di industri perkebunan, baik itu kelapa sawit, karet, tebu, hingga hutan tanaman industri dengan luasan lebih dari 1 juta hektare.

Sementara itu Kukuh Roxa, CEO dan Co-Founder PAI mengatakan, sejak awal pembentukan PAI, sudah menjadi komitmen perusahaan untuk terus berinovasi dalam membantu menciptakan industri pertanian dan mendorong praktik industri yang lebih sustainable, ramah lingkungan, aman untuk pengguna, dan juga cost-efficient.

Menurut dia, industri pertanian selama ini masih sangat tergantung pada bahan kimia berbahaya yang berpengaruh terhadap lingkungan dan konsumen.

“Kami berharap agar inovasi dan produk kami dapat terus meningkatkan keamanan dan sustainability dari industri pertanian,” tegasnya.

Sektor pertanian memiliki dampak yang signifikan bagi perekonomian Indonesia, dengan berkontribusi sebesar 15% dari total PDB Indonesia, dengan berdasarkan data terakhir Badan Pusat Statistik (BPS).

BPS mencatat total jumlah petani pada tahun 2020 ada sekitar 33,4 juta orang atau sekitar 12 persen dari total penduduk Indonesia, yang menunjukkan adanya ketergantungan negara pada sektor pertanian.

Jamalzen