Aksi KTH-Penyuluh Kehutanan Menginspirasi Pengendalian Perubahan Iklim

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Helmi Basalamah saat diskusi Pojok Iklim, Rabu (17/2/2021)

Banyak Kelompok tani hutan (KTH) dan penyuluh kehutanan yang menginspirasi aksi-aksi  nyata pengendalian perubahan iklim di tingkat tapak. Kompetensi  KTH dan penyuluh kehutanan pun akan terus ditingkatkan.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Helmi Basalamah menuturkan perubahan iklim sangat dirasakan oleh masyarakat. Jadi sangat tepat jika kelompok tani hutan menjadi sasaran penyuluhan.

“Banyak bukti nyata kegiatan KTH dan penyuluhan yang terkait dengan pengendalian perubahan iklim,” kata Helmi pada diskusi Pojok Iklim, Rabu (17/2/2021).

Diantaranya adalah pengelolaan limbah kayu gergajian untuk budidaya jamur di Lebak, Banten  yang dilakukan oleh KTH Mekar Hasanah. Lalu ada pengembangan agroforestry berbasis anyaman pandan di Kebumen, Jawa Tengah yang dilakukan KTH Margo Rahayu.

Ada juga kegiatan pengembangan hutan rakyat di  Sleman, Yogyakarta yang dimotori penyuluh kehutanan Dewi Sulistiowati, dan pengembangan ekowisata di  Nagari Taram, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat yang dikawal penyuluh kehutanan Mimitra Delita Putri.

Aksi yang dilakukan mendukung  kesejahteraan masyarakat sekaligus menjaga hutan tetap lestari yang berarti positif dalam pengendalian perubahan iklim.

“Itu adalah bukti penyuluhan terkait erat dengan pengendalian perubahan iklim,” kata Helmi

Atas dasar itu, Helmi menyatakan,  pihaknya akan terus meningkatkan kompetensi SDM kehutanan termasuk penyuluh dan KTH. Saat ini jumlah penyuluh kehutanan baik yang berstatus PNS, swadaya, maupun swasta sekitar 9.000 orang di seluruh Indonesia.

“Mereka terbukti menjadi agen pembaharu di tingkat tapak, yang punya daya ungkit untuk menghasilkan masyarakat sadar iklim,” kata Helmi.

Sugiharto