Pemerintah menjamin stok dan harga bahan pangan kebutuhan pokok, terutama gula pasir, minyak goreng dan daging sapi, aman dan terkendali. Apalagi, menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri yang merupakan hari besar keagamaan nasional. Pengawasan dan kelancaran distribusi pun terus dilakukan agar kebijakan harga eceran tertinggi (HET) berjalan efektif.
Pengawasan stok dan harga pangan pokok, terutama yang diatur harganya, terus digencarkan pemerintah menjelang hari besar keagamaan nasional (HBKN), yakni Ramadhan dan Idul Fitri. Apalagi, Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) sudah mewanti-wanti soal kenaikan harga barang yang diatur pemerintah bakal berdampak terhadap inflasi dan itu merupakan risiko internal yang perlu diwaspadai.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menjamin, stok dan pasokan bahan kebutuhan pokok, terutama gula pasir, minyak goreng dan daging beku, aman dan terkendali. Untuk itu, langkah selanjutnya adalah melakukan pemantauan ke pasar. “Peninjauan ini untuk memastikan ketersediaan stok dengan melihat langsung fisik barangnya. Pertemuan sudah, pembahasan di kantor sudah, kesepakatan sudah, sekarang waktunya melihat langsung. Saya mendapat penjelasan bahwa stok aman,” kata Enggar saat melakukan peninjauan ke gudang milik PT Panen Indah Lestari di kawasan Kapuk Kamal, Jakarta Barat, pekan lalu.
Menurut Mendag, peninjauan ini juga bertujuan memastikan kepatuhan pelaku usaha terhadap harga eceran tertinggi (HET) yang telah disepakati. Mendag pun menegaskan pihaknya akan mengambil langkah hukum jika ada dugaan penimbunan dan spekulasi yang dilakukan oleh pengusaha. “Stok gula aman karena kami telah bersurat ke Menteri BUMN agar Bulog masuk ke pasar tradisional. Apalagi, sebentar lagi kita memasuki musim giling tebu,” kata Enggar.
Untuk daging sapi, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, I Ketut Diarmita mengatakan, pihaknya sudah meminta importir daging mulai merealisasikan izin impor yang diberikan pada bulan Mei dan Juni 2017. Sedangkan feedloter (penggemukan) diminta melakukan pemotongan stok sapinya pada bulan yang sama, sehingga pada saat bersamaan pasok daging sapi ke pasar lebih banyak. “Dengan demikian, harga daging sapi kita harapkan tidak mengalami kenaikkan yang berarti,” kata Ketut.
Selain menerapkan HET, pemerintah, terutama Kementan, juga membantu pengendalian harga pangan dengan membangun Toko Tani Indonesia (TTI). Sejauh ini, sudah 1.531 unit TTI yang dibangun sejak 2016 di 32 provinsi. Untuk tahun 2017, Kementan menargetkan 1.000 TTI baru dan difokuskan untuk wilayah Jabodetabek. “TTI akan kita maksimalkan pemanfaatannya, sehingga mampu menjaga kondisi harga pangan menjadi stabil,” kata Mentan Amran. AI
Selengkapnya baca: Tabloid Agro Indonesia No 637, 2-8 Mei 2017