Penggilingan padi dan pengusaha beras diharapkan menjadi wahana untuk memperbaiki tata niaga beras dan mendukung ketahanan pangan nasional.
Demikian dinyatakan Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Sutarto Alimuso saat melantik pengurus dan anggota baru Koperasi Perpadi Jaya Raya periode 2017-2022 di Jakarta, Rabu (16/08/2017).
“ Tentunya wadah Koperasi Perpadi Jaya Raya merupakan wahana untuk memperbaiki tataniaga pangan khususnya beras Indonesia. Koperasi menjadikan satu jaringan tataniaga yang cenderung lebih pendek hingga menjadi efisien. Melalui koperasi ini harapan kita bisa berperan ke sana sehingga semua merasakan dampaknya baik pihak satgas, penggilingan padi, produsen, pengusaha beras hingga konsumen,” kata Sutarto
Pengurus baru dalam Koperasi Perpadi adalah Nellys Soekidi (Ketua I), Kok Lit To (Ketua II), Nurul Shanti Wardhani (Sekretaris I), Devi Puspa Dewi (Sekretaris II), Bang Bang Santoso (Bendahara I), dan Pither Noble (Bendahara II).
Sutarto menekankan agar seluruh anggota Perpadi dapat mengemban tugas dengan baik dan betul-betul melaksanakan dengan sebaik-baiknya demi kepentingan bersama.
Sementara itu Asdep Penyuluhan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop), Retno Endang Prihantini berharap agar pengurus baru dapat melaksanakan tugas sesuai dengan peraturan Undang-Undang koperasi. Pengurus juga harus dapat menjalankan amanat dengan baik dan tegas pengelolaannya hingga tertib.
“Koperasi Perpadi Jaya Raya dapat melaksanakan kegiatan sesuai peraturan. Dalam setiap kegiatan tetap eksis kedepannya dan mampu menyejahterakan anggota maupun masyarakat Indonesia. Koperasi adalah badan hukum yang diperjuangkan untuk menjadi tulang punggung bagi ketahanan pangan Indonesia dan dapat tumbuh lebih kuat terkait masalah beras Indonesia ,” jelas Retno.
Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penandatangan nota kesepahaman antara Ketua Koperasi Perpadi, Nellys Soekidi dengan Ketua Tani dan Nelayan Andalan, Zulharman Djusman. Kerja sama tersebut untuk mengembangkan bisnis klaster padi, yaitu menyusun model bisnis klaster padi yang sesuai dengan potensi dan kondisi di lapangan. Sabrina