Pengusaha Handycraft dan Kerajinan Tolak Ekspor Kayu Log

Kalangan pengusaha handycraft dan kerajinan nasioal saat ini dilanda kecemasan sehubungan terus digulirkannya wacana pembukaan kembali kran ekspor kayu bulat atau kayu log oleh pemerintah.
“Kami menolak langkah pemerintah untuk membuka krans ekspor kayu log,” kata Ketua Umum Asosiasi Mebel dan Kerajinan Rotan Indonesia (AMKRI), Soenoto, di Jakarta, Rabu (4/3).
Menurutnya, pembukaan ekspor kayu log sama saja artinya dengan memberikan peluru kepada pesaing – pesaing produk handycraft dan kerajinan Indonesia di luar negeri.
“Keberadaan kayu log adalah sesuatu yang sangat vital bagi industri mebel dan kerajinan kayu. Apabila pemerintah kembali memberlakukan itu, jelas saja bertentangan dengan program hilirisasi yang dicanangkan pemerintah sendiri dan sama saja memberikan peluru kepada pesaing kita ,” ujar Soenoto.
Menurutnya, desakan terhadap langkah pemerintah untuk membuka krans ekspor kayu log itu dilontarkan AMKRI karena hingga saat ini wacana bagi pembukaan kran ekspor itu terus digulirkan oleh pejabat-pejabat pemerintah.
Dia menjelaskan saat ini kebutuhan sektor industri mebel dan kerajinan kayu nasional sangat tergantung pada ketersediaan kayu log dalam menjalankan kegiatan produksinya.
Berdasarkan perhitungan AMKRI, komponen bahan baku kayu log setidaknya memiliki porsi penting dalam produksi industri mebel dan kerajinan kayu sebesar 60 persen.
Jika ekspor kayu log dibuka, ucapnya, maka hal itu akan mengancam pemenuhan target ekspor handycraft dan kerajinan yang telah dipatok mencapai US$ 5 miliar di tahun 2019.
Selain itu, pembukaan ekspor kayu log juga akan menimbulkan permasalahan di sektor lingkungan, seperti terjadinya aksi pembalakan secara liar yang merugikan pemerintah dan lingkungan.
Seperti diketahui, hingga saat ini Kementerian Perdagangan (Kemendag) masih melarang kegiaatan ekspor kayu dengan berbagai alasan, seperti demi mencegah timbulnya pembalakan liar.
Soenoto menegaskan jika pemerintah, khususnya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, tetap melanjutkan wacana pembukaan ekspor kayu log, pihaknya akan melakukan protes jalanan pada akhir bulan Maret ini/
“Sama juga dengan tuntutan pencabutan SVLK. Kalau langkah ekspor kayu tidak dihentikan, kami bakal lanjutkan aksi protes ke jalan di akhir Maret nanti,” ancamnya. Buyung N