Perbedaan Data Beras Kemendag dan Kementan, Guru Besar IPB: Sudah Langganan 

beras nasional

Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB University Prof Yusman Syaukat menuturkan masalah dilema impor beras sudah terjadi berulang kali. Masalahnya, terjadi perbedaan klaim data antara produksi dan konsumsi beras sudah menjadi langganan setiap tahunnya.

Saat ini, Kementerian Pertanian mengklaim adanya surplus produksi. Sementara itu, Kementerian Perdagangan justru mengatakan perlunya impor beras. Menurut Yusman,  Tak ada solusi dari masalah data produksi dan konsumsi yang selalu berulang setiap tahunnya.

“Masalahnya tahun ini kejadian, tahun depan kejadian lagi, dan selalu begitu. Tidak ada solusi dari masalah. Ini klasik. Mestinya jangan sampai berulang kali pada periode berikutnya,” ujar Yusman saat Webinar di Jakarta pada Selasa (29/11/2022).

Ia menilai, adanya perbedaan data tersebut, karena terdapat perbedaan kepentingan antara Kementerian/Lembaga yang satu dengan Kementerian/Lembaga yang lainnya.

Kemudian, ia mengatakan, negara yang baik adalah negara yang sudah mengantisipasi potensi yang akan datang,  “Jadi, kalau kita sekarang kekurangan pangan (beras) dan cari solusinya sekarang, sungguh suatu kemunduran. Mestinya itu diantisipasi sebelumnya, apalagi penduduk kita tidak sedikit, 272 juta orang” ujarnya.

“Kebijakan pangan jangka pangan harus dibangun setelah adanya Badan Pangan Nasional. Sekarang seolah-olah tidak bermasalah, tapi bermasalah. Selalu begitu saja,” ujar dia. *** Atiyyah