Perum Bulog Ajak Peternak Rakyat Cari Sentra Jagung

Peternak unggas rakyat mengkhawatirkan terjadinya kesulitan pasokan jagung pada bulan Juli nanti. Untuk mengatasi masalah ini, Perum Bulog mengajak peternak rakyat mencari sentra jagung di dalam negeri.

“Kami mengajak peternak rakyat untuk mencari dan menunjukkan dimana sentra jagung . Nanti Perum Bulog akan membeli dan mengirim jagung itu ke lokasi peternak,” ujar Dirut Perum Bulog, Djarot Kusumayakti saat audensi mengenai pasokan jagung dengan peternak rakyat di Jakarta, (14/07/2017).

Djarot mengatakan pihaknya juga siap membantu petani untuk mengimpor jagung lagi jika memang diperintahkan oleh pemerintah.

“Jika di dalam negeri tidak mencukupi, Perum Bulog siap membantu melakukan impor. Tapi tentunya kewenangan untuk meminta kami mengimpor ada di instansi lain,” ucapnya.

Menurutnya, Perum Bulog sendiri masih memiliki sekitar 62.900 ton jagung asal impor. Namun, kualitas jagung yang masuk ke Indonesia pada akhir tahun 2017 itu sebagian tidak memadai lagi karena sudah terlalu lama disimpan di gudang.

“Kami kira seluruh stok 200.000 ton jagung impor itu akan terserap pada bulan Pebruari, tetapi ternyata tidak,” ujar Djarot.

Tidak terserapnya seluruh stok jagung impor itu, ungkapnya, dikarenakan kurangnya komunikasi dengan pihak-pihak terkait, terutama peternak unggas rakyat.

Sementara stok jagung asal dalam negeri yang masih ada di gudang Bulog mencapai 109 ton yang dipastikan akan segera habis terserap.

Kalangan peternak unggas rakyat mengaku siap bekerja sama dengan Perum Bulog dalam pengadaan jagung untuk peternak rakyat.

Mereka mengaku selama ini harus membeli jagung dengan harga yang lebih tinggi dari harga jual jagung yang dipatok Perum Bulog, yakni Rp.4.000 per kilogram.

“Selama ini kami kesulitan dalam membeli jagung lokal karena harganya di tingkat petani mencapai Rp 4.500 hingga Rp 4.700 perkilogramnya,” ujar seorang peternak unggas rakyat.

Kalangan peternak rakyat juga siap membantu Perum Bulog untuk menjual jagungnya jika nantinya Perum Bulog menyerap jagung lokal dan mengimpor komoditas itu. Buyung