Belum stabilnya harga dan pasokan bawang putih di sejumlah daerah di Indonesia telah mendorong Perum Bulog memainkan perannya untuk menstabilkan harga dan pasokan komoditas tersebut.
“Hari ini kami tengah mengidentifikasi daerah mana saja yang harga bawang putihnya masih tinggi. mulai besok. Kami akan kirimkan pasokan bawang putih ke daerah-daerah itu,” ujar Direktur Utama Perum Bulog, Djarot Kusumayakti, usai membuka Expo Pangan, di Jakarta, Selasa (09/05/2017).
Menurutnya, perum Bulog telah memiliki stok bawang putih yang cukup untuk diguyurkan ke daerah-daerah yang mengalami kenaikan harga bawang putih itu.
“Kami punya stok yang didapat dari impor dan pembelian dari lokal,” ucapnya.
Perum Bulog memang telah mendapat tugas dari pemerintah untuk mengimpor 1000 ton bawang putih guna menstabilkan harga dan pasokan komoditas itu. Menurut Djarot, pihaknya telah melakukan impor bawang putih itu dari China. Saat ini sudah ada yang datang dan ada yang sedang dalam perjalanan.
Namun, dia tidak mau membeberkan berapa banyak stok yang dimiliki Perum Bulog. “Kalau dibeberkan, bisa ketahuan kekuatan kita,” paparnya.
Yang pasti, harga jual bawang putih yang akan dilakukan perum Bulog itu adalah di bawah harga yang saat ini terjadi. Perum Bulog akan menurunkan harga bawang putih secara perlahan hingga berada di posisi Rp38.000 per kilogram yang diinginkan pemerintah jelang Ramadhan ini.
Saat ini, harga bawang putih di sejumlah daerah, terutama di kawasan Jabodetabek, harga bawang putih masih bertengger di atas Rp60.000 per kilogram.
Dalam menstabilkan harga dan pasokan, Perum Bulog antara lain akan menggunakan Rumah Pangan Kita (RPK) dan pedagang dan pihak-pihak terkait untuk menjual bawang putih ke masyarakat.
Sementara terkait dengan Expo Pangan, Djarot mengatakan kalau kegiatan itu dilakukan untuk memberikan informasi dan pemahaman tentang fungsi dan peran Perum Bulog selama perjalanan 50 tahun serta visi yang ingin dicapai untuk menjadi Perusahaan yang unggul dan terpercaya dalam mewujudkan kedaulatan pangan.
Selain melalui Expo, Perum Bulog juga telah melakukan berbagai usaha untuk lebih dekat dengan masyarakat mulai dari proses on farm, off farm serta distribusi, dengan membentuk Perum Bulog sahabat petani, kerjasama dengan mitra kerja, Sahabat Rumah Pangan Kita (RPK) dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Buyung