Pramuka Jadi Garda Terdepan Pelestarian Lingkungan

Kemah Generasi Lingkungan untuk Konservasi

Anggota pramuka diharapkan bisa menjadi agen pelestarian lingkungan.

“Kita mengajak mereka untuk cinta lingkungan, cinta alam, Pramuka adalah garda terdepan pelestarian alam dan pelestarian lingkungan,” kata Ketua Panitia kegiatan Kemah Generasi Lingkungan untuk Konservasi Sumarto Suharno dalam pernyataannya yang dikirim Biro Humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Jumat (4/8/2017).

Kemah Generasi Lingkungan untuk Konservasi diikuti sekitar 500 pramuka dari sekolah Adiwiyata di kompleks Manggala Wanabakti, Jakarta 1-2 Agustus 2017. Kegiatan tersebut menjadi bagian dari puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup 2017 yang tahun ini mengambil tema “Menyatu dengan Alam”.

Peserta kemah ini adalah pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan mahasiswa anggota Pramuka Tingkat Penggalang, Penegak dan Pandega. Tujuan kemah ini adalah untuk membangun generasi lingkungan melalui peningkatan kepribadian, kedisiplinan, keterampilan, kepemimpinan, jiwa gotong royong serta rasa cinta terhadap lingkungan dan kelestarian alam.

Para peserta juga diharapkan dapat menjadi pribadi yang bertanggung jawab terhadap lingkungan, dengan kesadaran untuk memelihara dan melestarikan konservasi alam.  Dari jumlah 21 juta pramuka di Indonesia, ditargetkan 50.000 diantaranya menjadi pramuka Saka Kalpataru (Saka Lingkungan Hidup), dan Saka Wanabakti (Saka Kehutanan) yang akan menjadi agen perubahan dalam membangun generasi lingkungan.

Sementara itu Menteri LHK Siti Nurbaya merasa bangga partisipasi aktif 18 sekolah Adiwiyata dalam mengikuti kemah ini. “Kegiatan Kemah Generasi Lingkungan untuk Konservasi merupakan bagian dari langkah pendidikan bidang lingkungan, mulai dari anak sekolah dan pramuka. Kemah Generasi Lingkungan ini diisi oleh Pramuka Saka Wanabakti dan Saka Kalpataru, dengan kegiatan antara lain pendidikan pengurangan sampah, pemanfaatan dan daur ulang, serta pembelajaran tentang konservasi satwa dan tumbuhan serta taman nasional dan konservasi laut,” ujar Menteri Nurbaya. Sugiharto