Sumatera Selatan Klaim AUTP 51% Akibat Kekeringan

Program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) terbukti menguntungkan petani lahan pasang surut di Sumatera Selatan. Selain kegagalan panen selalu mendapat ganti rugi, mulai tahun ini mereka bisa panen dua kali atau IP200 karena adanya AUTP.

“Kami berterima kasih kepada Jasindo karena  sudah 4 tahun bermitra menjadi pengguna AUTP, sejak tahun 2016,” kata  kata Sayuti, petani padi di Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan pada Apresiasi Permodalan dan Asuransi Pertanian yang dilaksanakan Direktorat Pembiayaan Pertanian Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan di Palembang, Selasa (20/8/2019).

Menurut dia, selama 4 tahun itu pula, setiap tanaman gagal selalu mengklaim asuransi. “Baru tahun 2019 ini IP 200 kami sukses, sehingga tidak ada klaim ke asuransi Jasindo tahun ini,” katanya.

Relation Manager Program Pemerintah di Grub Head Asuransi Pertanian, Mikro dan Program Pemerintah PT Jasindo, Erwin Arys Sasongko mengungkapkan, klaim AUTP di Sumatera Selatan tahun 2019 sampai saat ini sudah mencapai Rp3,5 Miliar. Sementara premi AUTP dari petani yang diterimanya baru Rp835 juta.

Penyebab klaim terbesar di Sumatera Selatan (Sumsel), ungkap Erwin, adalah banjir 51%, kekeringan 1%, OPT tikus 27%, OPT Wereng Batang Coklat 10%, OPT Kerdil Rumput atau Kerdil Kuning 4% dan OPT tungro 7%.

Secara nasional, lanjut Erwin, selama empat tahun nilai klaim dan penyebab klaim terbesarnya adalah hama penyakit dan kebanjiran. Pada tahun 2015, klaim AUTP sebesar Rp22,5 Miliar. Dari jumlah itu, klaim banjir mencapai 44%, kekeringan 4% dan hama penyakit 52%. Pada tahun 2016, nilai klaim AUTP sebesar Rp79,2 miliar. Penyebab klaimnya banjir 33%, kekeringan 7% dan hama penyakit 60%.

Pada tahun 2017, nilai klaim AUTP sebesar Rp144,5 miliar. Penyebab klaimnya adalah banjir 27%, kekeringan 9% dan hama penyakit 64%.

Pada tahun 2018, nilai klaim AUTP sebesar Rp66,05 miliar. Penyebab klaimnya adalah banjir 26%, kekeringan 29%, OPT blast 4%, OPT kerdil rumput 2%, OPT penggerek batang 3%, OPT tikus 26%, OPT wereng batang coklat 7% dan lain lain 3%.

Rp163,2 Miliar

Direktur Pembiayaan Pertanian Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian, Indah Megahwati menjelaskan, tahun ini pemerintah menyediakan anggaran sebesar Rp163,2 miliar untuk Asuransi Pertanian tahun 2019.

Anggaran tersebut disalurkan untuk AUTP sebesar Rp144 miliar dan Asuransi Usaha Ternak Sapi atau Kerbau (AUTS/K) sebesar Rp19,2 miliar.

Program asuransi yang dimulai sejak 2015 ini besaran preminya Rp180.000/hektare/musim. Dari jumlah premi itu, yang dibayar oleh petani hanya 20% atau Rp36.000/ha.

Sedangkan 80% sisanya (Rp144.000) dibayarkan pemerintah (subsidi). Nilai pertanggungannya (klaim) yang akan diterima petani sebesar Rp6 juta/ha.

Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Sarwo Edhy mengatakan, dari target pengembangan program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (SERASI) seluas  200.000 ha di Sumsel diupayakan petaninya mengikuti AUTP.

“Kita upayakan semua petani, kelompok tani yang ikut program SERASI, kita himbau untuk ikut  asuransi program pemerintah,” katanya pada Apresiasi Pemberdayaan Permodalan dan Asuransi Pertanian, di Palembang, Sumsel (19/8/2019).

Dia menjelaskan, program asuransi pertanian yang dilaksanakan Kementerian Pertanian saat ini adalah menjalankan amanat UU No. 19/2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani.

“Dalam Pasal 37 diamanahkan kepada pemerintah dan pemerintah daerah  untuk melindungi usaha petani dalam bentuk asuransi pertanian,” tambahnya.

Dalam AUTP, petani padi hanya dengan membayar premi Rp36.000, dengan subsidi pemerintah Rp144.000/ha/musim, mereka kalau ada musibah baik itu banjir di musim hujan atau kekeringan di musim kemarau, atau terkena hama penyakit itu bisa dapat penggantian Rp6 juta/ha.

“Siap ikut AUTP?” tanya Dirjen PSP Sarwo Edhy kepada para peserta Apresiasi yang diikuti sekitar 135 perwakilan petani SERASI di Sumsel. Mereka menjawab serempak, “Siaaap.”

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumsel, Antoni Alam mengatakan, program AUTP di lahan SERASI sangat diperlukan petani. “Kalau di daerah SERASI, untuk asuransi ini saya pikir tepat untuk dijaminkan usaha mereka karena di sini selain karena kelembagaannya lebih bagus dan kita sedang hangat hangatnya kita bina, mudah-mudahan dari petani petani peserta SERASI ini bisa meningkatkan target kepesertaan asuransi AUTP di Sumsel,” tambahnya.

Indah Megahwati menambahkan, upaya pemerintah dan pemerintah daerah mengikutkan petani program SERASI dalam program AUTP merupakan salah satu strategi untuk mencapai target kepesertaan AUTP di Sumsel yang saat ini masih sekitar 29%.

“Kami inginkan pada akhir Agustus dengan adanya kerjasama program SERASI di 3 provinsi yakni Kalsel, Sumsel, dan Sulsel, insya Allah akan dapatkan sekitar 60% yang ikut asuransi,” katanya. PSP