Microsoft dan Occidental Petroleum menandatangani rekor kesepakatan pembelian kredit karbon bernilai jutaan dolar AS, ketika rakasasa industri teknologi (IT) ini sedang berjuang keras mempertahankan janji iklimnya di tengah melonjaknya penggunaan energi listrik yang didorong oleh maraknya pemanfaatan kecerdasan buatan (AI).
Occidental, salah satu produsen minyak terbesar di Amerika, akan menjual 500.000 kredit karbon dengan nilai yang tak diungkapkan kepada Microsoft selama 6 tahun, demikian bunyi kesepakatan yang diumumkan Selasa (9/7).
Kedua perusahaan menyatakan ini merupakan kesepakatan pembelian karbon terbesar, dan akan memungkinkan Microsoft mengimbangi (offset) emisinya dengan membayar Occidental untuk menghapus karbon dari atmosfer dan menyimpannya di perut bumi.
Deal ini terjadi ketika sejumlah raksasa teknologi sedang berjuang untuk menahan kenaikan besar-besaran emisi energinya yang didorong oleh ekspansi AI.
Microsoft pada Mei 2024 menyatakan emisi karbon mereka meningkat hampir sepertiga sejak 2020. Hal itu terjadi terutama akibat pembangunan pusat-pusat data. Google pekan lalu juga mengakui emisi mereka meningkat hampir separuhnya sejak 2019 akibat dari pembangunan infrastruktur untuk mendukung teknologi AI yang banyak memakan energi.
Microsoft telah berjanji untuk menjadi “negatif karbon” pada 2030, sementara Google berjanji mencapai level emisi nol bersih (net zero) pada 2030.
Penggunaan kredit karbon untuk membantu memenuhi tujuan itu saat ini mendapat sorotan tajam dalam beberapa tahun belakangan karena kekhawatiran mengenai verifikasi dari klaim seberapa besar karbon yang dihilangkan dari proyek-proyek baru tersebut. Setiap 1 kredit karbon mewakili 1 ton gas rumah kaca yang dihindari atau dihilangkan dari atmosfer.
Dalam kesepakatannya dengan Microsoft, Occidental memperkirakan bisa menjual kredit karbon yang dihasilkan dari proses penyedotan karbon dioksida dari udara — atau yang dikenal pula dengan penangkapan udara langsung — yang lebih murah dari harga pasar sekitar 1.000 dolar AS.
Kalangan penentang penangkapan udara langsung (DAC) — sebuah tekonologi baru — menyebut cara itu terlalu mahal dan penggunaannya terlalu menyedot banyak energi untuk volume karbon dioksida yang bisa ditangkap pada proyek itu sampai saat ini.
Occidental adalah produsen minyak dan (migas) terbesar keempat secara volume di Amerika Serikat. Kini mereka dengan cepat sedang berekspansi ke manajemen bisnis penyerapan karbon dioksida dalam beberapa tahun terakhir dengan harapan penyerapan dan penyimpanan gas rumah kaca itu bakal makin mendesak dan penting untuk menjaga suhu Bumi tetap terkendali.
Bisnis yang sedang berkembang itu akan membuka peluang buat Occidental menjual kredit karbon dari hasil penyerapan karbon. Selain dengan Microsoft, mereka juga sudah deal dengan Amazon pada September untuk menjual 250.000 kredit karbon selama 10 tahun.
Industri IT merupakan “sektor prioritas” buat 1PointFive, anak usaha manajemen karbon Occidental, kata sang CEO, Michael Avery.
Dalam “jangka pendek” juga bakal terjadi kekurangan energi listrik bersih yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem AI yang sangat diperlukan, sehingga membutuhkan “banyak solusi”, termasuk kredit karbon, katanya, seraya menambahkan: “Kami tidak melihat DAC berupaya menuntaskan emisi semua perusahaan.”
Menguntungkan
Kesepakatan ini merupakan keuntungan buat Occidental karena mereka memang sedang mencari dukungan untuk teknologi DAC. Badan Energi Internasional (IEA) sudah menyatakan bahwa teknologi DAC akan memainkan “peran penting dan terus berkembang”, meski belum terbukti dalam skala besar. Saat ini, teknologi tersebut hanya menghapus sejumlah kecil dari 37 miliar ton emisi karbon yang tiap tahun dihamburkan terkait dengan penggunaan energi.
Para pakar iklim sudah tegas menyatakan bahwa kredit karbon hanya akan digunakan untuk meng-offset emisi yang sulit dihapus, seperti emisi yang dihasilkan dari proses industri tertentu, misalnya pembuatan baja.
Kredit karbon Microsoft akan berasal dari proyek perdana DAC Occidental, yakni Stratos, di Texas Barat — yang akan jadi fasilitas terbesar di dunia ketika mulai online tahun depan. Proyek ini dikembangkan melalui kemitraan dengan BlackRock, yang membenamkan dana investasi 550 juta dolar AS pada November, tulis The Financial Times.
Berdasarkan estimasi saat ini dari S&P Global, biaya kredit karbon DAC dari tiap emisi sekitar 800-1.200 dolar AS/ton, angka tinggi yang artinya saat ini hanya sedikit konrak yang ditandatangani. 1PointFive mengatakan pihaknya berharap bisa beroperasi dengan biaya hanya 400-630 dolar AS/ton.
Avery mengatakan, emisi karbon yang dikaitkan dengan kredit karbon Microsoft tidak akan disuntikkan ke perut bumi seperti ketika mengekstrak lebih banyak minyak dari perut bumi — proses yang dikenal dengan nama enhanced oil recovery (EOR) — meskipun dia mengakui karbon yang ditangkap oleh Stratos bisa digunakan untuk melakukan hal itu di masa depan.
Keahlian Occidental dalam EOR (sebuah proses yang kontroversial) memungkinan mereka beralih ke bisnis pengelolaan karbon. Setiap penggunaan hasil tangkapan karbon oleh Stratos untuk tujuan ini akan “didorong oleh pelanggan,” kata Avery. “Hal itu masuk akal buat pelanggan tertentu untuk menggunakan bahan bakar yang sudah didekarbonisasi penuh dengan menggunakan tangkapan karbon.” AI