Tingkatkan Kompetensi SDM, Kemenperin Gandeng Delapan Universitas

Guna meningkatkan daya saing industri, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggandeng delapan perguruan tinggi dalam dan luar negeri untuk meningkatkan kompetensi SDM industri dan SDM aparatur bidang industri melalui program beasiswa.
Delapan perguruan tinggi itu terdiri dari enam perguruan tinggi dalam negeri yakni Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Padjajaran (Unpad), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) serta dua kampus luar negeri yaitu University of Adelaide, Australia, dan universitas di Taiwan yang bekerja sama dengan Foundation for International Cooperation in Higher Education of Taiwan (FICHET). Adapun total penerima beasiswa sebanyak 54 orang
“Tujuan program ini dalam rangka meningkatkan kemampuan teknis, fungsional maupun manajerial dari para PNS. Karena itu pendidikan formalnya harus ditingkatkan agar daya analisis dalam merumuskan serta mengimplementasikan kebijakan di unit kerja masing-masing bisa juga meningkat “ujar Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Masrokhan pada acara Penandatanganan Nota Kesepahaman dan Pelepasan Peserta Program Beasiswa Pendidikan S2 Dual Degree di Jakarta, Rabu (14/06/2023).
Menurutnya, SDM Industri yang berdaya saing memerlukan SDM Aparatur bidang industri yang juga profesional, khususnya dalam perumusan dan implementasi kebijakan serta pembinaan industri. Karena itu, diperlukan peningkatan kompetensi SDM nya.
Masrokhan mengatakan, nota kesepahaman kerja sama itu akan berlaku selama lima tahun sejak penandatanganan dan meliputi bidang pendidikan pada jenjang Sarjana (S1), Magister (S2), Double Degree dan Doktoral (S3) baik di dalam maupun luar negeri.
Selain itu, nota kesepahaman juga mencakup pelatihan, kerja sama IPTEK, serta bidang lain yang disepakati dalam mendorong pembangunan SDM industri.
Selain penandatanganan nota kesepahaman, dalam kesempatan itu Kemenperin juga melepas penerima beasiswa S2 Dual Degree IPB dengan University of Adelaide, Australia, serta Program Pendidikan S2 Dual Degree ITB dengan universitas di Taiwan yang bekerja sama dengan FICHET.
Program beasiswa dual degree itu dijalankan setahun di kampus dalam negeri dan setahun di kampus luar negeri. Adapun konsentrasi studi untuk program di Taiwan terkait smart manufacturing sementara program di Adelaide, Australia, terkait teknologi, inovasi dan leadership.
“Ini baru pascapandemi kita mulai lagi.Tapi insya Allah tahun depan meningkat seiring dengan bertambahnya anggaran dan juga sudah tidak adanya Covid-19,” kata Masrokhan.Buyung N