Memasuki era industri 4.0 yang berbasis teknologi digital, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengupayakan digitalisasi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, KKP, Agus Suherman mengakui UMKM kelautan dan perikanan berkontrubusi dalam perekonomian nasional.
Namun UMKM kelautan dan perikanan kerap menghadapi 5 masalah utama yakni pemasaran, permodalan, kompetensi sumberdaya manusia, keterbatasan penguasaan teknologi dan manajemen.
Untuk itu Marine and Fisheries Business and Investment Forum digelar dengan tema Menuju Usaha Mikro Kecil Kelautan dan Perikanan Berdasi (Berdaya Saing) melalui Akses Digital.
Kegiatan ini menghadirkan beberapa fasilitator dari stakeholder terkait yaitu Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Kementerian Komunikasi dan Informatika, Tokopedia, Bukalapak, Aruna, Gojek Indonesia, Sicepat, Go UKM dan PT Jayasakti.
Forum ini melibatkan peserta yang terdiri atas unsur pemerintah instansi/kementerian/lembaga pusat dan daerah, pelaku usaha pemasaran digital, pelaku jasa pengiriman, asosiasi terkait, pelaku usaha mikro kecil kelautan dan perikanan, serta pelaku jasa keuangan.
Kegiatan tersebut tujuannya untuk meningkatkan daya saing usaha mikro kecil kelautan dan perikanan dalam memasarkan produknya di pasar digital dalam rangka memperluas akses pasar dan meningkatkan kesejahteraannya.
“Dengan memanfaatkan teknologi digital, diharapkan UMKM dapat mengatasi sebagian dari permasalahan tersebut. Beberapa di antaranya melalui pemasaran yang semakin terbuka dan tanpa batas, serta permodalan yang semakin cepat dan mudah,” ujar Agus dalam keterangan tertulisnya, Jumat (13/9/2019).
Menurut Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, kehadiran berbagai start-up di bidang e-commerce seperti Tokopedia dan Bukalapak di Indonesia merupakan kesempatan. UMKM kelautan dan perikanan bisa memasarkan produknya secara lebih luas tanpa dibatasi tempat dan waktu.
Susi berharap para pelaku usaha kelautan dan perikanan memanfaatkan peluang tersebut untuk memperluas pasarnya. “Saya berharap kerja sama digital company ini bisa membuat pasar menjadi lebih aksesibel di mana saja dan kapan saja untuk para pelaku usaha di bidang kelautan dan perikanan,” katanya.
Sedangkan untuk distribusi produk, lanjut Susi, para pelaku usaha dapat memanfaatkan sejumlah layanan seperti Gojek dan SiCepat untuk memperluas pasarnya.
Ke depan, Susi berharap PT Pos juga bisa melakukan terobosan agar bisa ikut mendistribusikan produk perikanan. “Jangan hanya mengirimkan kertas saja, kirimkan ikan ke mana-mana. Fish by mail. Terobosan-terobosan begitu dimungkinkan dengan platform digital,” sergah Susi.
Fenny