
Kebakaran hutan dan lahan berhasil dikendalikan sepanjang tahun 2017. Beberapa pekan terakhir, pantauan hotspot sebagai indikasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) bahkan menunjukkan angka hampir nihil dan bahkan tidak dilaporkan adanya kejadian karhutla di seluruh wilayah Indonesia.
Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Raffles B. Panjaitan di Jakarta, Minggu (10/12/2017) menyampaikan, tahun 2017 sampai dengan bulan Oktober luas karhutla di Indonesia berhasil diturunkan hingga 65,68% dibandingkan tahun 2016. Bahkan angkanya sangat jauh berkurang hingga 94,24% dibanding tahun 2015. Meski begitu, monitoring dan evaluasi tetap dilakukan untuk memperkuat strategi pengendalian karhutla di tahun 2018.
“Paradigma pengendalian karhutla yang mengedepankan pencegahan menjadi poin penting dalam capaian selama dua tahun ini. Kedepan, upaya pencegahan dini tetap diperkuat. Intensitas upaya pencegahan di tingkat tapak semakin ditingkatkan. Koordinasi antara pihak terkait pun harus terus diperkuat, baik di tingkat pusat maupun daerah”, tambah Raffles dalam siaran pers yang diterima Agro Indonesia.
Di tingkat pusat, KLHK melakukan evaluasi upaya pengendalian karhutla tahun 2017 pada berbagai tingkat pengelolaan, baik pada Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) atau pun pada pemegang izin usaha bidang kehutanan.
Di tingkat tapak, Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK, Manggala Agni juga terus melakukan monitoring pada areal-areal kebakaran yang terjadi sebelumnya. Pengumpulan data dan informasi di lapangan dilakukan untuk menyusun langkah ke depan dalam mencegah karhutla di wilayah kerja mereka.
Sementara itu, berdasarkan pantauan Posko Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, pukul 21.00 WIB (9/12/2017), satelit NOAA dan TERRA AQUA (NASA) mendeteksi satu hotspot di Provinsi Jawa Timur.
Dengan demikian, selama 1 Januari–9 Desember 2017 berdasarkan satelit NOAA terdapat 2.564 titik, setelah tahun sebelumnya sebanyak 3.799 titik, sehingga terdapat penurunan jumlah hotspot sebanyak 1.235 titik (32,50 %).
Sedangkan total 2.364 titik ditunjukkan Satelit Terra/Aqua (NASA) Conf. Level ≥80%, setelah tahun 2016 lalu menunjukkan 3.826 titik, sehingga saat ini menurun sebanyak 1.462 titik (38,21 %). Sugiharto