Bersiap Menghadapi Tantangan 2016

Dalam beberapa hari lagi, kita akan memasuki tahun 2016. Banyak harapan sekaligus kekhawatiran yang mengiringi kedatangan tahun 2016 tersebut. Sebagian masyarakat memiliki harapan positif dalam memasuki tahun 2016 ini. Setelah dilanda kelesuan ekonomi di tahun 2015 ini, yang ditandai dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan jatuhnya harga komoditas andalan ekspor, muncul harapan kalau semuanya itu akan menjadi lebih baik lagi di tahun yang baru nanti.

Optimisme itu timbul setelah melihat bagaimana pemerintah mengeluarkan sejumlah kebijakan untuk mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi. Paket deregulasi dan debirokratisasi menjadi salah satu andalan pemerintah untuk memperbaiki ekonomi Indonesia di tahun-tahun mendatang.

Namun, rasa kekhawatiran masyarakat terhadap datangnya tahun 2016 tidak sedikit jumlahnya. Sebagian masyarakat khawatir kalau tantangan yang dihadapi Indonesia akan semakin berat di tahun 2016 nanti.

Salah satu contoh tantangan yang harus dihadapi di tahun 2016 adalah penerapan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Dengan diterapkannya MEA, maka arus barang dari negara-negara ASEAN ke Indonesia akan semakin deras.

Selain itu, desakan agar Indonesia masuk dalam blok ekonomi Trans Pasific Partnership (TPP) juga menimbulkan kekhawatiran akan masuknya barang-barang dari negara lain yang menyebabkan Indonesia hanya menjadi pasar saja.

Memang, jika dilihat secara umum, tahun 2016 akan memberikan harapan dan kekhawatiran. Yang terpenting adalah bagaimana bangsa Indonesia menyikapi tantangan-tantangan yang muncul.

Kebijakan-kebijakan yang telah diluncurkan pemerintah berupa paket deregulasi dan debirokratisasi ekonomi harus direalisasikan dengan baik di tahun 2016. Jika paket dan kebijakan ekonomi bisa direalisasikan dengan baik.

Begitu juga dengan penerapan MEA. Agar negara kita tidak hanya menjadi pasar bagi produk negara-negara asing, tentunya kita harus memperkuat posisi industri kita. Kita harus menghasilkan produk yang bernilai tambah tinggi sehingga bisa bersaing dengan produk negara lain.

Agar produk yang dihsilkan bisa memiliki nilai tambah tinggim tentunya dibutuhkan inovasi dan efisiensi dari pelaku usaha serta dukungan pemerintah dari berbagai sektor, misalnya sektor perbankan, promosi, pembinaan dan sebagainya.

Kita harus bisa memanfaatkan penerapan MEA sebaik mungkin. Dengan adanya MEA, Indonesia sebenarnya juga lebih diuntungkan. Misalnya masalah tenaga kerja asing, tidak ada sejarahnya tenaga kerja, yang tinggi pendapatannya bekerja ke tempat yang rendah pendapatannya.

Dengan era MEA 2016 memungkinkan para tenaga kerja profesional Indonesia dapat bekerja di negara-negara ASEAN lainnya, dan mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan bekerja di Indonesia.

Indonesia harus siap menyambut perdagangan bebas. Jadi, jika kita memiliki tekad yang kuat, berbagai tantangan bisa dihadapi. Hanya orang penakut yang dengan alasan takut tidak siap bertanding.