Upaya Presiden Joko Widodo menurunkan harga daging sapi dalam jangka pendek ternyata lebih mudah diucap ketimbang dilaksanakan. Bahkan, kehadiran kapal khusus pengangkut sapi, KM Camara Nusantara I, tak berpengaruh besar. Apalagi, belakangan rencana pembelian sapi untuk stabilisasi malah dialihkan dari tangan PD Dharma Jaya, BUMD DKI Jakarta, ke Perum Bulog. Ada apa?
Niat pemerintah menurunkan harga jual daging sapi Rp70.000-Rp75.000/kg dalam jangka pendek ternyata sulit tercapai. Meski sudah ada kapal khusus pengangkut ternak, KM Camara Nusantara I, Perum Bulog tetap tak sanggup menjual sesuai keinginan Presiden Joko Widodo.
“Dengan menghitung biaya pembelian dan pengiriman ke tempat penampungan, kami akan menjual sekitar Rp38.000/kg bobot hidup,” ujar Direktur Komersial Bulog, Fajri Sentosa, terkait pembelian 353 ekor sapi yang dikirim dengan KM Camara Nusantara I. Jika mengacu harga itu, berarti harga karkas (dikali dua) saja sekitar Rp76.000/kg. Harga ini masih tinggi, karena saat jadi daging tanpa tulang bisa lebih dari Rp100.000/kg.
Yang menarik, harga itu melenceng dari kesepakatan Menteri Pertanian Amran Sulaiman dengan pelaku usaha dan stakeholder peternakan di NTT pada 18 November 2015. Sesuai kesepakatan, harga sapi Rp29.000/kg bobot hidup di NTT. Belakangan, Mentan Amran minta harga maksimal Rp35.000/kg timbang di Jakarta. Dengan harga itu, berarti harga karkas di Jakarta Rp70.000/kg.
Selain itu, kesepakatan tersebut awalnya juga bukan untuk Bulog, tapi BUMD DKI Jakarta, PD Dharma Jaya. Ini sesuai dengan MoU yang diteken Gubernur Jakarta Basuki ‘Ahok’ Purnama dengan lima provinsi sentra peternakan sapi — atas prakarsa Mentan — di Kementan pertengahan November. “Namun, kami dianggap tidak bisa bekerjasama dan Kementan secara sepihak mengalihkan (pembelian 353 sapi NTT, Red.) ke Bulog,” ungkap Dirut Dharma Jaya, Marina Ratna.
Aneh, memang. Padahal, selain BUMD yang memang bergerak di peternakan, Dharma Jaya juga punya kerjasama pemasokan daging sapi dari NTT dengan perusahaan setempat, PT Segarau Bahari. Harganya? “Berkisar Rp28.000-Rp30.000/kg bobot hidup,” ujarnya. Dengan harga itu, Marina mengaku menjual daging di Jakarta Rp79.000-Rp81.000/kg. Jadi, siapa sesungguhnya yang tidak mau harga daging terjangkau? AI