Bisnis Restu Bunda Jamur Kian Menjamur

Sumanto, Owner restu Bunda Jamur, Malang-Jatim

Sumanto, Owner restu Bunda Jamur, Malang-Jatim

Bisnis yang dilakukan karena hobi dan dibarengi dengan pendidikan yang sudah sesuai jalurnya akan membuat seseorang lebih nyaman menjalankan. Seperti halnya Sumanto, lulusan Sekolah Menengah Pertanian Atas (SPMA) Malang ini akhirnya sukses mengelola UD Restu Bunda Jamur, sebuah perusahaan agribisnis yang bergerak di bidang pembibitan dan budidaya jamur tiram di Desa Wonorejo Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Restu Bunda merupakan salah satu supplier bibit (F2) siap tanam, Baglog jamur siap tumbuh dan jamur segar terbesar di kota Malang. Selain sering dikunjungi mahasiswa juga kalangan petani jamur dari berbagai daerah yang ingin menimba ilmu dan ingin mengembangkan bisnis jamur. Selan itu, Restu Bunda juga sering menyelenggarakan pelatihan budidaya jamur bagi pemula bahkan masyarakat yang berminat.

Nah, bagaimana Sumanto menahkodai UD Restu Bunda yang sudah membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar, apa harapannya agar Restu Bunda tetap sukses dalam bisnis budidayakan jamur? Berikut petikan wawancaranya.

Bagaimana awalnya anda melakukan bisnis di bidang budidaya jamur?

Saya memulai mendirikan UD Restu Bunda pada tahun 2006 lalu. Hal ini didasari karena budidaya jamur tiram sangat cocok di daerah beriklim tropis. Untuk memulai budidaya jamur tiram bisa dilakukan secara bertahap, membuat baglog, media tanam yang telah diinokulasikan dengan bibit jamur. Jamur tiram putih biasa ditemukan pada batang-batang kayu yang sudah lapuk.

Tak hanya lezat untuk di konsumsi sebagai makanan sehari-hari, tetapi manfaat jamur bagi kesehatan juga sangat bagus. Hal ini karena jamur hitam diketahui mampu merestorasi keseimbangan redoks pada jantung karena, fungsi dan kinerja jantung terjaga dengan baik. Jamur ini mengandung polifenol yang dapat memberikan manfaat kesehatan berupa peningkatan kadar kolesterol baik.

Awalnya saya tertarik mengembangkan budidaya jamur setalah mengikuti pelatihan. Kini, Restu Bunda merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di biudang budidaya jamur sudah merambah berbagai wilayah di Indonesia seperti Malang, Surabaya dan Kalimantan.

Kini, sudah mampu menghasilkan produk diantaranya jamur tiram segar yang saat ini harganya Rp 10.000/kg, baglog dengan harga Rp1.750/1,5 kg, bibit jamur dengan harga Rp6.000/botol.

Kami juga mulai budidaya jamur kuping yang kini harganya Rp 11.000/kg.

Apa yang anda lakukan agar budidaya jamur tetap bertumbuh?

Kami sangat menjaga kualitas produk Jamur tiram kalau sudah panen harus segera dijual atau diolah. Sedangkan jamur kuping bisa ditahan untuk dipanen, kemudian dikeringkan.

Dalam strategi pemasaran jamur tiram yang bagus harus dilakukan pengemasan dengan baik. Kita harus dapat memanjakan mata konsumen dengan cara memberikan jamur tiram segar yang dikemas dengan baik. Kemasan yang rapih dan hampa udara tetap segar selama kurang lebih 2 hari. Kami tidak pernah meremehkan proses pengemasan sehingga penjualan kami terus bertumbuh seiring kepuasan pelanggan kami.

Anda juga melakukan budidaya jamur kuping, apa yang anda ketahui tentang jamur kuping?

Terdapat serat pangan yang banyak pada jamur kuping. Kandungan tersebut bermanfaat untuk menurunkan indeks glikemik. Selain itu, kandungan tersebut pun dapat menyehatkan sistem pencernaan sebagai antioksidan. Berdasarkan hasil studi yang saya baca, jamur kuping direkomendasikan sebagai herbal antioksidan. Aktivitas zat antioksidan jamur kuping terbilang tinggi. Jamur kuping juga menghambat proses degredasi oksidatif lipid dan mengurangi dampak oksidasi.

Berapa produksi rata-rata yang dihasilkan UD Restu Bunda?

Secara normal dalam 1 baglog akan menghasilkan sekitar 4 ons. Rata-rata harga dari petani Rp10.000/kg. Jamur tiram dapat dijadikan produk olahan berupa kripik jamur, bakso, siomay, nugget, martabak, lumpia juga risol, tentunya dengan cara dihancurkan sebagai bahan pengganti daging, sedangkan untuk keripik jamur diproses masih utuh. Kini, luas lahan budidaya kami mencapai 8000 meter persegi, hasil produksi kami per hari mencapai 500 kg jamur.

Apa saja kiat-kiat agar produksi jamur baik?

Pekerja yang melakukan inokulasi harus selalu dalam kondisi bersih dan steril. Kalau usaha pembibitan yang sudah maju, biasanya sudah diterapkan aturan bagi para pekerja untuk selalu menggunakan tutup kepala, penutup mulut, dan sarung tangan karet saat melakukan inokulasi. Setelah di inokulasi media ditutup kembali menggunakan kertas dan karet dengan rapat. Banyaknya bibit yang disemaikan dalam media tanam kurang lebih 2%. Baglog yang telah selesai di inokulasi diangkut ketempat inkubasi.

Kegiatan utama dalam budidaya jamur tiram adalah membuat media tanam dan menginokulasikan bibit jamur ke dalam media tanam tersebut, sehingga media ditumbuhi miselium berwarna putih seperti kapas. Selanjutnya menumbuhkan miselium tersebut menjadi badan buah.

Untuk yang baru mencoba saya menyarankan bisa membeli baglog yang siap tumbuh. Tapi setelah usaha budidayanya berkembang dan volumenya banyak, baru mencoba membuat baglog sendiri.

Selain itu, kumbung  atau rumah jamur harus mampu menjaga suhu dan kelembaban di dalam, memiliki pencahayaan dari luar (tidak gelap gulita) dan memiliki sirkulasi udara yang cukup. Jikalau kumbung jamur tidak memiliki pencahayaan atau sirkulasi udara yang cukup, ruang kumbung akan menjadi pengap dan memiliki hawa yang jenuh. Akibatnya, jamur yang siap panen akan terlihat layu dan kurang segar, dan bentuk jamur akan menjadi sangat kecil, walaupun bibit jamurnya aslinya sudah besar. Selain itu, sebagian jamur akan mati sebelum tumbuh besar dan yang hidup akan menjadi lembek dan berwarna kekuningan.

Agar hasil produksi tetap higienis, perusahaan menjaga kualitas dalam pembuatan bibit F2. Istilah bibit F2 yaitu bibit atau keturunan kedua yang dihasilkan dari kultur spora jamur. Bibit jamur tiram dihasikan dari spora jamur yang ditanam pada media PDA. Proses pembuatan bibit semuanya harus dilakukan secara aseptik dan steril. Proses secara aseptic dan steril untuk menjamin agar bebas kontaminasi

Menurut anda bagaimana peluang usaha jamur saat ini?

Iya, ceruk pasarnya masih terbuka lebar, apalagi kini usaha kecil di bidang makanan olahan terus tumbuh. Karena itu, kami sangat menjaga kualitas terutama dalam pembuatan media tanam. Dalam proses pembuatan media tanam sangat dibutuhkan pengalaman agar media tanam atau baglog itu sendiri ideal untuk pertumbuhan jamur tiram. Ukuran plastik untuk pembuatan baglog yang dapat digunakan untuk packing baglog ialah 18x35x05 dan 18x36x05, Karena ukuran ketebalan ukuran plastik ini juga sangat penting. Pewadahan dilakukan dengan mesin automatis, Setiap hari Target pembuatan baglog adalah 7000-9000 baglog. Usaha jamur harus berani Hebat dan penuh tantangan.

Apa harapan anda ke depan?

Dengan 50 karyawan yang kami punya saat ini tentu saja kami ingin melebarkan sayap untuk pemasaran. Untuk harga jamur susah dinaikkan, padahal biaya produksi kami saat pandemi terus naik. Tetapi kami bersyukur bisa bertahan di tengah kesulitan. Satu hal yang ingin kami capai adalah kami ingin melakukan studi banding di luar negeri yang lebih maju dalam budidaya jamur.

Shanty