Cargill-Nestle Perkokoh Kerja Sama Produksi Kakao Berkelanjutan

Biji kakao/coklat (Foto: David Greenwood-Haigh - Pixabay)

Cargill dan Nestlé memperkokoh dukungan untuk petani kakao Indonesia melalui program kemitraan Nestlé Cocoa Plan (NCP)

Program ini mencakup pelatihan praktik pertanian berkelanjutan, akses memperoleh bantuan sarana produksi kakao, bibit untuk penanaman kembali, serta sistem monitoring dan remediasi pekerja anak sekaligus dukungan untuk pencegahan.

Cargill juga akan memastikan transparansi penuh dan akuntabilitas penelusuran rantai pasok untuk kakao yang dipasok ke Nestlé dari Indonesia dengan menggunakan peralatan digital dengan petani dan pemasok bersertifikat.

Program ini dimulai dengan melibatkan sekitar 2.000 petani di Sulawesi pada tahun ini.

Francesca Kleemans, Direktur Pengelola Cargill Cocoa & Chocolate Asia Pasifik menyatakan Cargill dan Nestlé telah lama bekerja sama dengan erat dan memiliki visi yang sama untuk mendukung pengembangan secara holistik komunitas petani kakao untuk  jangka panjang.

“Melalui kemitraan yang berfokus pada keberlanjutan ini, kami menantikan hasil upaya bersama kami dalam meningkatkan kehidupan ribuan rumah tangga petani kakao, dan merevitalisasi posisi Indonesia di dunia sebagai negara penghasil kakao terkemuka,” katanya dalam pernyataan yang diterima, Kamis (25/3/2021)

Menurut dia, Asia merupakan salah satu kawasan dengan pertumbuhan cokelat paling cepat di dunia. Ini membuka peluang bagi Indonesia untuk menjadi produsen kakao paling terkemuka di Asia.

Indonesia saat ini sudah menjadi penghasil utama kakao sekaligus lokasi pengolahan produk-produk Cargill di kawasan Asia

Darrell High, Manajer Global NCP menyatakan pihaknya senang bekerja sama dengan Cargill untuk memperluas penerapan program NCP di Indonesia.

“Kerja sama dengan para pemasok kami adalah kunci untuk meningkatkan keberlanjutan sektor kakao dan kesejahteraan kehidupan para petani kakao. Hal ini adalah bagian dari komitmen kami untuk memperoleh 100% pasokan kakao dari program NCP pada tahun 2025,” kata dia.

Sugiharto