Gempa Lombok, Kementan Data Kerusakan Lahan Pertanian

Mentan Amran Sulaiman di Toko Tani Indonesia

Menteri Pertanian Amran Sulaiman bergerak cepat mengumpulkan bantuan untuk membantu korban gempa bumi di Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB). Tim Kementerian Pertanian (Kementan) sendiri diturunkan untuk mendata korban yang menerima bantuan dan kerusakan pertanian.

“Tim kementan sekarang sudah turun ke Lombok untuk mendata korban penerima bantuan dan kerusakan pertanian sehingga disusun segera langkah-langkah penanganannya. Untuk kerusakan pada tanaman bawang putih segera kami data dan segera diberi bantuan,” kata Amran saat di Jakarta, Senin (6/8/2018).

Amran mengatakan, kegiatan penggalangan dana dan bantuan, sampai dengan malam ini sudah terkumpul dana Rp8 miliar, 42 truk berisi sembako dan pakaian. Kementan memberikan bantuan berupa ayam 10 ribu ekor, kambing, sapi serta bantuan traktor, sehingga kerusakan di sektor pertanian cepat diselesaikan dan petani pun tidak merugi.

“Sumbangan apapun akan Kementan terima, baik ayam, telur, daging, traktor, Alat Mesin Pertanian (Alsintan). Dalam bentuk apa saja diterima dan kami salurkan, kalau bergerak bersama-sama satu telur untuk satu orang saja sangat berarti untuk saudara kita,’’ ungkapnya.

Amran menambahkan, dana yang terkumpul merupakan sumbangan dari jajaran staf Kementan BUMN dan pelaku usaha, di antaranya Badan Urusan Logistik (Bulog), perusahaan makanan dan minuman, asosiasi-asosiasi petani dan peternak, asosiasi eksportir dan importir, asosiasi pengusaha bahan pangan, pabrik gula, perusahaan perkebunan, perusahaan kendaraan bermotor, hingga perusahaan asuransi.

“Saya sumbangkan gaji 1 tahun untuk korban gempa. Saya ikhlas memberikan sumbangan ini karena terinspirasi dari kejadian kebakaran rumah kami dulu yang rata dengan tanah, sehingga bantuan sekecil apapun sangat berarti bagi korban,” katanya.

Menurut Amran, Kantor Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) yang ada di tiap propinsi di Indonesia agar menjadi posko bantuan guna mengkoordinir dan menyerahkan bantuan dari para petani-peternak. Kantor BPTP di Lombok menjadi posko besar Kementan sebagai pusat koordinasi pengumpulan dan penyerahan bantuan kemanusiaan.

“Kementan hanya mengkoordinir pengumpulan dan penyerahan bantuan. Untuk distribusi selanjutnya kami percayakan pada teman-teman yang bertugas di sana,” ungkapnya.

Amran menambahkan, bencana ini merupkan ujian untuk saudara kita yang tertimpa musibah. Ini merupakan bagian dari ladang pahala yang harus kita lakukan dengan memberikan batuan dalam bentuk apapun.

“Ini adalah ujian bagi saudara kita di NTB,  ujian bagi kita juga penduduk Indonesia, ujian bagi rasa persatuan kita utk berbagi dengan sesama. Ini adalah ladang amal, masing-masing dari kita harus memberi contoh,” tegasnya.

Amran mengajak, seluruh petani-peternak di seluruh Indonesia, untuk turut bergerak menunjukkan kepedulian terhadap para korban gempa. Terdapat 100 juta lebih keluarga pertanian di Indonesia.

“Kami ajak untuk sama-sama memberi sumbangan bantuan apapun bentuknya. 1 ekor ayam, 1 butir kelapa, 1 butir telur akan sangat berarti bagi keluarga saudara kita di sana,” ujarnya.

Menurut informasi dari lokasi gempa, sebagian warga korban gempa masih bertahan di sekitar rumahnya, karena menjaga harta benda dan hewan ternak. Untuk itu Amran juga menginstruksikan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan untuk mengirim tim khusus 100 orang.

“Tim khusus ini akan berangkat hari ini juga, untuk membantu warga korban gempa mengurus ternak sapi dan lain sebagainya. Tim ini akan membawa perlengkapan termasuk vaksin, untuk menjaga ternak warga tetap selamat dan sehat,” jelasnya.

Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional Winarno Tohir menyampaikan, apresiasi atas inisiatif yang super cepat Mentan Amran. Pasalnya dalam 3 jam menggalang donasi musibah gempa, secara spontanitas langsung luber peserta untuk menyumbang secara sukarela.

“Kami ikuti jejak brilian Pak Amran ini dengan menggerakkan seluruh KTNA dan 500 ribu kelompoktani untuk peduli musibah gempa ini. Ini wujud kepedulian sesama petani dan umat se Indonesia,” ujarnya

Sementara itu, bantuan dana mencapai Rp8 miliar tersebut digalang dari jajaran staf Kementan, BUMN dan pelaku usaha, di antaranya Badan Urusan Logistik (Bulog), perusahaan makanan dan minuman, asosiasi-asosiasi petani dan peternak, asosiasi eksportir dan importir, asosiasi pengusaha bahan pangan, pabrik gula, perusahaan perkebunan, perusahaan kendaraan bermotor, hingga perusahaan asuransi. Untuk Kementerian sendiri memberikan bantuan sebesar Rp2 miliar lebih. Sabrina