KADIN Indonesia Targetkan Peningkatan Produktivitas Hutan

Peresmian KADIN Indonesia Komite Brazil (foto: istimewa)

KADIN Indonesia Komite Brazil diresmikan Rabu (2/5/2018). Peresmian Komite Brazil ini sebagai sebuah komitmen untuk memperkuat kemitraan strategis, ekonomi bilateral dan hubungan bisnis antara Indonesia dan Brazil.

Ketua Komite Brazil KADIN Indonesia Anderson Tanoto menyatakan banyak hal yang bisa diperoleh Indonesia dari kemitraan dengan Brazil sebagai sesama Negara produsen produk agribisnis global. Salah satunya adalah dalam upaya peningkatan produktivitas produk pertanian dan kehutanan.

Dia menuturkan, Brazil mampu meningkatkan menaikan produksi kedelai dua kali lipat tanpa perluasan lahan. Capaian tersebut bisa dipelajari dan diimplementasikan di Indonesia yang saat ini sedang mengimplementasikan kebijakan positif untuk perlindungan hutan yaitu moratorium izin pembukaan lahan baru.

“Kita perlu meningkatkan produktivitas dengan intensifikasi baik di pertanian maupun di kehutanan,” kata Anderson.

Untuk mempelajari bagaimana Brazil meningkatkan produktivitas lahannya langkah yang bisa dilakukan diantaranya adalah dengan bertukar informasi tentang teknologi yang dimanfaatkan. Pertukaran tenaga ahli juga akan dilakukan. Kemitraan juga akan melibatkan akademisi untuk mendukung riset peningkatan produktivitas lahan.

Anderson menjelaskan secara umum tujuan utama dari dibentuknya Komite Brazil KADIN Indonesia adalah adalah untuk meningkatkan hubungan bilateral antara kedua negara dan untuk meningkatkan volume perdagangan. “Secara khusus, kami ingin membantu perusahaan dan kantor-kantor pemerintahan, baik Indonesia dan Brazil, menjadi dekat sehingga dapat memperbesar hubungan perdagangan antara Brazil dan Indonesia, dan untuk mendorong terciptanya kemitraan dan kerjasama di antara perusahaan-perusahaan dari kedua negara,” katanya.

Komite ini diharapkan untuk berkontribusi pada meningkatkan misi-misi perdagangan, serta kunjungan delegasi politik serta mampu bertindak sebagai forum yang memfasilitasi penandatanganan perjanjian diantara pelaku usaha dari kedua negara.

Pelantikan KADIN Komite Brazil turut dihadiri Dute Besar Brazil untuk Indonesia Rubem Antonio Correa Barbosa dan Ketua Umum KADIN Indonesia Rosan P. Roeslani.

Jumlah nilai perdagangan bilateral kedua negara saat ini sekitar 3,5 miliar dolar AS, di mana Indonesia mengekspor  benang, karet, minyak kelapa sawit, alas kaki, besi dan baja, kelapa kering, minyak dan lemak nabati, kakao, suku cadang elektronik dan otomotif ke Brazil. Sebaliknya, Brazil mengekspor minyak kedelai, gula, kapas, tembakau, bijih besi, kulit, dan jagung ke Indonesia. Kedua negara juga merupakan anggota dari World Trade Organization (WTO) dan G-20.

Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia bidang Hubungan Internasional, Shinta W. Kamdani mengatakan selain untuk meningkatkan Kerjasama Selatan-Selatan, kedua negara berbagi sumber dayanya masing-masing ke dalam suatu hubungan dagang yang kuat, khususnya di bidang pertanian. “Tentunya, kedua negara menjadi pemain utama dalam pasar global, karena menjadi produsen terbesar di dunia untuk beberapa komoditas seperti kelapa sawit dan kacang kedelai,” katanya.

Menurut Shinta, Brazil adalah mitra dagang utama Indonesia di kawasan Amerika Selatan dan memiliki sejumlah kesamaan yang bearti kedua negara memiliki kesempatan untuk saling belajar dan bertukar pikiran satu sama lain, termasuk dalam hal pembangunan berkelanjutan dan pengelolaan lahan, mekanisasi pertanian, dan peningkatan produktivitas. Komite yang baru saja diresmikan ini akan berupaya membangun kerja sama yang telah terjalin untuk meningkatkan hubungan antar kedua negara. Sugiharto