Kementan Minta Perusahaan Bibit Pangkas Hatching Egg

Anak ayam dan telur

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan menerbitkan Surat Edaran Nomor 2669 tentang Pengurangan (cutting) Hatching Egg (HE) umur 19 hari pada bulan Maret sebanyak 17,5 juta butir kepada seluruh perusahaan pembibit untuk menjaga menjaga keseimbangan supply-demand ayam ras.

“Ini secara langsung mengurangi produksi DOC (day old chick) kelas FS (final stock) sebanyak 21,6 juta ekor setara dengan daging ayam broiler pada bulan April sebanyak 23,8 ribu ton,” jelas Ditjen PKH I Ketut Diarmita, Sabtu (4/4/2020).

Bersamaan dengan keluarnya Surat Edaran tersebut, Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Sugiono menjelaskan,  dilakukan juga pelaksanaan tunda setting yang dimanfaatkan sebagai CSR (Corporate Social Responsibility) perusahaan pembibit untuk didistribusikan ke sekolah, pesantren, dan masyarakat yang terdampak bencana wabah COVID-19. Menurutnya jenis telur untuk tunda setting adalah telur tetas fertil (tertunas) yang sebenarnya untuk ditetaskan namun layak untuk dikonsumsi.

“Selama bulan Maret telah terealisasi penyaluran telur tetas sebanyak 4,5 juta butir atau 45% dari target 10 juta butir, setara dengan pengurangan  DOC FS sebanyak 3,6 juta ekor atau setara dengan daging ayam broiler sebanyak 4.000 ton,” imbuhnya.

Berdasarkan potensi produksi, hasil cutting HE umur 19 hari dan tunda setting pada Maret, maka terealisasi pengurangan DOC FS sebanyak 25,3 juta ekor atau setara dengan daging ayam broiler sebanyak 27,9 ribu ton. Implementasi kebijakan tersebut menjadikan potensi produksi daging ayam broiler bulan April sebanyak 340,9 ribu ton.

“Dengan perkiraan kebutuhan daging pada bulan April sebanyak 291,2 ribu ton, maka masih ada surplus sebanyak 49,7 ribu ton. Surplus ini akan sangat baik untuk dijadikan cadangan pangan terutama saat ada wabah Covid-19 ini,” jelas Sugiono.

Pada Maret 2020, juga telah dilakukan  Ayam Afkir Parent Stock (PS)  umur lebih dari 60 minggu oleh perusahaan pembibit dan terealisasi sebanyak 1,02 juta ekor PS betina (34,24%) dan 88,4 ribu ekor PS jantan (35,15%). Dari 27 perusahaan pembibit, saat ini baru 8 perusahaan yg sudah merealisasikan afkir PS (realisasi 8-69%).

“Kita telah layangkan surat teguran kepada seluruh perusahaan pembibit, agar segera melakukan kewajiban afkir PS umur >60 minggu sesuai yang diatur dalam SE Dirjen No. 2106/SE/PK.230/F/02/2020,” tambahnya.

Adapun untuk Mei mendatang, menurut Sugiono potensi produksi daging ayam broiler adalah sebanyak 332,7 ribu ton dengan kebutuhan sebanyak 305,2 ribu ton sehingga masih ada surplus sebanyak 27,5 ribu ton. “Kami pastikan untuk menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri, stok daging ayam mencukupi,” pungkasnya

Attiyah Rahma